PURWOKERTO – Sebanyak 1.055 kendaraan pemudik keluar dari Banyumas terjaring penyekatan pada posko pengetatan dan pengendalian penyebaran Covid-19. Mayoritas pemudik merupakan tujuan Jakarta dan Bandung.
Data tersebut dari empat titik posko penyekatan. Yakni, Ajibarang 360 kendaraan, Wangon 409 kendaraan, Sokaraja 98 kendaraan, dan Tambak 189 kendaraan, terhitung sejak dua hari pemberlakuan perpanjangan penyekatan 18-19 Mei 2021.
Kepala Bidang Angkuta dan Keselamatan Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Banyumas, R Hermawan mengatakan, mayoritas kendaraan pribadi plat B masih mendominasi. Kendaraan itu menuju arah Jakarta dan Bandung.
“Namun, kami tidak menutup kemungkinan kalau ada kendaraan masuk wilayah Banyumas dan platnya luar, tetap kita berhentikan,” kata dia, Kamis (20/5/2021).
Sementara itu, untuk memperketat penyekatan, petugas melakukan tes antigen secara random kepada minimal 60 pemudik dalam satu hari.
(Baca Juga : Antisipasi Pemudik Penyekatan Perbatasan Banyumas Dilakukan Secara Acak)
“Itu kenapa kami bilang penyekatan ini lebih ketat, karena minimal 20 pemudik kita tes antigen dalam satu sift. Sedangkan satu hari ada tiga sift. Jadi minimal 60 pemudik kita tes antigen dalam satu harinya,” kata dia.
Dia mengatakan, langkah ini merupakan evaluasi dari penyekatan mudik sebelum Lebaran.
“Sekarang petugas tidak hanya berjaga saat siang, tetapi malam juga. Jadi kita tidak ada waktu istirahat. Ini sebagai evaluasi penyekatan mudik sebelum lebaran. Sebab pemudik memanfaatkan waktu saat petugas sedang istirahat,” ucapnya.
Positif Covid-19
Kasi Pengendalian dan Operasi Dinas Perhubungan, Iwan Yulianto menambahkan, dari total 1.055 pemudik yang keluar wilayah Banyumas, satu orang pemudik terkonfirmasi positif covid-19.
Dia mengatakan, pemudik tersebut merupakan pemudik tujuan Yogyakarta yang terjaring dari posko penyekatan Tambak.
“Dia mau ke Yogyakarta. Satu mobil berisi lima orang. Setelah dites antigen ternyata satu orang positif covid-19,” kata dia. (mg02,pj-1)