PURBALINGGA – Karya instalasi perupa asal Purbalingga, Chune Yulianto berupa 100 cowongan akan dipamerkan di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJ) Surakarta, 10-30 Agustus mendatang. Karya instalasi itu berjudul 100 Cowongan New Normal Indonesia Sehat.
Karyanya terpilih bersama lima perupa lain di Jawa Tengah untuk pameran. Sebelumnya karyanya harus diseleksi dan dikurasi selama sebulan untuk bisa lolos pameran.
Menurut Chune, dia mengambil cowongan karena itu seni tradisi untuk memanggil hujan yang turun-temurun diritualkan oleh sebagian wilayah Banyumas dan sekitarnya. Menurut kacamatanya, cowongan berfungsi juga untuk mendatangkan kesuburan di bumi.
“Hujan kan untuk mengairi ladang dan sawah yang sudah kekeringan saat musim kemarau panjang dan dengan ritual cowongan diharapkan Sang Maha Pencipta akan menurunkan hujan. Fungsi hujan bagi para petani adalah kesuburan tanah,” katanya.
Pada saat pandemi korona, Chune meminjam cowongan untuk ritual meminta hujan pembersih virus Covid-19. Lebih lanjut, cowongan yang terbuat dari cumplung atau batok kelapa kering itu bisa sebagai penggambaran bumi dan manusia yang sedang terkena wabah korona.
“Bedanya kalau cowongan untuk memanggil hujan lengkap dengan putri atau turun sintren, kalau 100 cowongan ini nanti hanya cumplung saja,” kata Presiden Pelukis Purbalingga ini.
Lebih lanjut, 100 cowongan itu bentuk visualisasi dari manusia saat ini. Manusia seolah tidak menyadarkan diri ketika wabah korona melanda. Mereka tidak acuh, tidak menghiraukan anjuran pemerintah agar menjaga kesehatan.
“Manusia seperti biasa, tenang-tenang saja tetap jalankan kegiatan sementara jumlah korban Covid-19 makin bertambah. Mari kita merenung sejenak apa dan untuk apa hidup ini kalau hanya seperti cumplung cowongan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, kalau 100 cowongan New Normal Indonesia Sehat yang akan dipamerkan nanti akan menghiasi halaman TBJT Solo selama 2 dua minggu tepatnya di depan galeri Seni Rupa. Pameran yang digelar oleh TBJT Solo bekerja sama Sanggar Bambu Yogyakarta ini mulai 10 Agustus 2020 bersama gelar pameran 180 pelukis Jawa Tengah yang sudah terseleksi oleh TBJT.
Untuk 180 lukisan pelukis Jateng dipamerkan di dalam ruangan. Sedangkan seni instalasi dari enam kabupaten terpilih, Purbalingga, Solo, Salatiga, Magelang, Boyolali dan Klaten akan dipamerkan di luar ruangan.
“Saya minta doa restu dari masyarakat dan kawan-kawan seniman di Purbalingga. Seniman harus terus berkarya meski di tengah kondisi pandemi seperti ini,” pungkasnya. (H82)