PURWOKERTO – Sebanyak 100 penyair dari Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen (Barlingmascakeb) meluncurkan buku antologi perdananya bertajuk “Eidetik”, di gedung teater indoor, Taman Budaya Soetedja, Minggu (2/2). Peluncuran buku ini menandai sejarah baru karya sastra dan puisi di tlatah penginyongan.
Salah satu penulis dalam antologi tersebut, Agustav Triono menyebutkan, sebagian besar pengirim karya merupakan penulis puisi “pinggiran”. Mereka tidak terlibat dalam komunitas sastra atau penyair manapun. Bahkan, cenderung lebih aktif di media sosial.
“Kalau disebut penyair, sebetulnya belum. Terlalu berat. Kebanyakan teman-teman yang mengisi di buku ini adalah orang-orang yang aktif menulis puisi, tapi memang tidak memiliki wadah seperti komunitas atau jarang muncul di dunia nyata,” ujarnya, di sela peluncuran.
Buku yang diterbitkan oleh SIP Publishing Purwokerto itu, kata dia, seakan menjadi tanda untuk diingat oleh semua orang. Sebab, meski tanpa proses kurasi yang ketat, buku ini diharapkan dapat memacu semangat para penyair muda dan senior untuk terus berkarya.
Uniknya, di antara 100 penyair lintas generasi itu terdapat penulis muda berusia 10 tahun yakni Diana Alexmenzeis hingga paling senior Saeran Samsidi yang berumur 74 tahun. Sebagian besar di antara mereka bersua di media sosial.
Owner SIP Publishing, Indra Defandra menuturkan, buku tersebut disusun dari ide para penyair. Mereka ingin menggelar sebuah pertemuan sekaligus menerbitkan karyanya.
“Berawal dari diskusi di facebook, banyak yang curhat ingin ada acara-acara, ingin ada pertemuan. Nah, kemudian melihat dari itu, akhirnya kami memfasilitasi. Dipilihlah tanggal cantik ”02-02-2020”, agar kelak mudah diingat,” jelasnya.
Dia mengatakan, pihaknya menargetkan dapat mengumpulkan 100 penyair. Namun, jumlahnya membeludak hingga menyentuh angka 200 orang. Berdasarkan kesepakatan awal, akhirnya jumlah penulis tetap dibatasi hanya 100 orang saja.
Menurutnya, buku tersebut telah dicetak 600 eksemplar. Namun, hingga saat ini sebagian besar sudah dipesan. Dia berharap peluncuran buku ini akan menjadi ruang dinamika bagi para penyair di wilayah Banyumas Raya. (K35-60)