PURWOKERTO – Dana bantuan sosial (bansos) program KBP (Kartu Banyumas Pintar) jenjang SMP di Kabupaten Banyumas alokasi 2019 telah selesai disalurkan. Kendati demikian, dalam penyaluran ini diketahui ada sebanyak 13 peserta didik yang tidak mencairkan dana bantuan tersebut.
Kasi Pengendalian Mutu dan Peserta Didik Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Purnomo Hesti Widijanto, kemarin, mengungkapkan jumlah peserta didik jenjang SMPyang menerima dana bansos KBPsebanyak 1.655 anak. Dari jumlah itu, ada sebanyak 13 anak yang tidak mengambil dana bantuan ini.
”Awalnya ada sebanyak 30 anak yang belum mencairkan. Namun setelah diminta untuk segera mencairkan, akhirnya tinggal menyisakan 13 anak yang belum mengambil dana itu,” terangnya.
Dia menjelaskan, sebanyak 13 anak ini setelah ditelusuri, ternyata memang tidak mau mengambil. Ada sejumlah alasan yang menjadi penyebab mereka tidak mau mencairkan dana bantuan yang dianggarkan dari APBD Kabupaten Banyumas tersebut.
”Mereka ada yang sengaja tidak mau mengambil karena orang tuanya sudah mampu secara ekonomi. Ada pula yang anaknya sudah keluar dari sekolah tersebut. Bahkan ada pula anak yang tidak mencairkan lantaran orang tuanya belum memiliki e-KTP,” ujar dia.
Terkait anak yang tidak mencairkan karena orang tuanya belum memiliki e-KTP dan baru memiliki surat keterangan pengganti KTP ini, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak penyalur agar diberi kemudahan dalam proses pencairan.
Menurutnya, bagaimanapun juga meski orang tuanya belum memiliki eKTP, tetapi mereka memiliki surat keterangan pengganti e-KTP yang fungsinya sama seperti KTP.
Dengan cara ini, lanjut dia, diharapkan dana bantuan yang dikucurkan pemerintah daerah bisa terserap. Apalagi keberadaan dana bantuan ini untuk mendukung program pemerintah daerah dalam mengurangi angka putus sekolah.
Purnomo menambahkan, dalam penyaluran dana bantuan program KBP tersebut dilaksanakan di masingmasing sub rayon. Untuk sub rayon 1 berlangsung di SMP 7 Purwokerto, sub rayon 2 di SMP 1 Karanglewas, sub rayon 3 SMP3 Ajibarang.
Kemudian sub rayon 4 di SMP 1 Jatilawang, sub rayon 5 SMP Giripuro Sumpiuh, sub rayon 6 di SMP 1 Banyumas dan sub rayon 7 berlangsung di SMP2 Sokaraja.
”Hasil pantauan kami di lapangan, secara umum penyaluran dana KBP berjalan lancar. Memang sempat terjadi miskomunikasi lantaran adanya kekurangpahaman petugas di sekolah, terutama menyangkut persyaratan pencairan. Namun hal itu bisa diselesaikan,” katanya. (H48-20)