PURWOKERTO – Sebanyak 218 penyuluh agama Islam non PNS di Kabupaten Banyumas yang telah dinyatakan lolos seleksi dan lolos passing grade, kemarin, menerima SK (Surat Keputusan) penetapan di Aula MAN 1 Banyumas.
Menurut Plt Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas, Akhsin Aedi, penyuluh agama Islam yang menerima SK merupakan penyuluh yang lolos passing grade dan mereka yang lolos seleksi.
Adapun jumlah penyuluh yang lolos passing grade sebanyak 146 orang dan yang lolos seleksi berjumlah 72 orang, sehingga secara keseluruhan ada sebanyak 218 orang.
Selain dihadiri Plt Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas, acara penyerahan ini juga dihadiri Kasi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam Kanwil Kemenag Provinsi Jateng, Khamdani.
Selain itu, ada pula Kasubag Tata Usaha Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas Ibnu Asaddudin dan Kepala MAN 1 Banyumas, Muslikh.
Sementara berdasarkan data Kemenag Banyumas, dari sebanyak 218 orang tersebut, sebelumnya terdapat 4 orang yang mengundurkan diri lantaran berbagai alasan. Di antaranya ada yang menjadi dosen, perangkat desa dan lain-lain.
Lantaran mengundurkan diri, maka posisinya diisi oleh peserta lain yang skor nilainya dalam seleksi berada di urutan di bawahnya. Dengan demikian, jumlah penyuluh yang menerima SK masih tetap sama sebanyak 218 orang.
Sebelumnya para penyuluh agama Islam yang lolos seleksi tersebut diusulkan untuk menerima SK pengangkatan ke Dirjen Bimas Islam Kemenag melalui Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah.
Meningkatkan Kualitas
Setelah menerima SK, diharapkan para penyuluh agama Islam non PNS tersebut dapat melaksanakan tugas sebagaimana aturan yang ada. Kemudian meningkatkan kualitas beragama dan kualitas kebangsaan di wilayahnya masing-masing.
Sementara jumlah penyuluh agama Islam di Kabupaten Banyumas, saat ini dinilai masih belum ideal. Kendati begitu, keberadaan penyuluh yang ada sekarang akan dioptimalkan perannya dalam melaksanakan tugas.
”Kalau jumlah penyuluh agama Islam di Banyumas dibilang cukup sebenarnya juga belum cukup. Banyumas mempunyai sekitar 331 desa/kelurahan, sedangkan jumlah penyuluh yang ada belum sebanyak itu,” kata Akhsin Aedi.
Idealnya di setiap desa/kelurahan minimal terdapat satu orang tenaga penyuluh. Namun kenyataannya hal tersebut belum terpenuhi. Meski demikian, bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, jumlah tenaga penyuluh agama Islam di Banyumas lebih banyak. (H48-20)