SUSUKAN – Duel adu pukul dengan sebilah rotan menjadi puncak kemeriahan Ujungan Festivals 2019, di Dusun Ketandan, Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Minggu (6/10). Ada 30 jawara ikut berpartisipasi dalam ritual pertarungan mengundang hujan itu.
Sebagai pembuka, saling berhadapan Kades terpilih dari Desa Gumelem Wetan Cartun dan Kades terpilih Gumelem Kulon Arief Machbub. Kedua pimpinan desa bertetangga tersebut mengenakan pakaian adat serta menggunakan rancak atau sepotong rotan sebagai penggebuk. Dalam pertarungan ini, hanya diperbolehkan memukul bagian kaki lawan.
“Kami sengaja terjun langsung dalam tradisi Ujungan ini sebagai bentuk partisipasi dan menghibur warga. Selanjutnya 30 orang jawara dari Banjarnegara, Banyumas dan Purbalingga bertanding satu lawan satu,” kata Arief usai bertarung.
Menurutnya, tradisi Ujungan yang merupakan ritual minta hujan saat kemarau panjang. Untuk melestarikan tradisi tersebut dikemas dalam festival, yang tahun ini merupakan kali kedua. Kegiatan budaya ini juga menjadi sarana silaturahmi antar warga agar terjalin kerukunan dan keakraban.
Warisan Leluhur
“Pada hari Selasa (8/10) besok, warga juga akan menggelar shalat istisqa di persawahan ini,” ujarnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Ujungan Festival. Kegiatan tersebut yang merupakan upaya melestarikan warisan leluhur di zaman modern ini.
“Kita memang harus mengikuti perkembangan zaman, tetapi jangan sampai meninggalkan tradisi dan budaya dari nenek moyang kita,” ungkapnya
Menurutnya, berbagai kebudayaan lokal harus dipromosikan agar masyarakat dari dalam maupun luar negeri bisa mengetahuinya. Hal ini perlu dilakukan agar kebudayaan yang dimiliki tidak diambil atau diklaim oleh pihak lain.
“Di era industri 4.0 banyak media yang bisa digunakan untuk mempromosikan berbagai kegiatan budaya,” terangnya
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menuturkan, ujungan merupakan budaya asli dari Banjarnegara dan sudah tercatat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai peristiwa budaya yang bertujuan untuk memelihara tradisi masyarakat.
Dia berharap penyelenggaraan even budaya ini untuk tahun selanjutnya dikelola lebih baik lagi dengan rangkaian kegiatan yang semakin menarik agar mampu menarik pengunjung domestik maupun mancanegara. (K36-37)