PURWOKERTO – Banyumas ini memiliki sejarah dan budaya yang kaya, dan telah menjadi inspirasi bagi berbagai aspek kehidupan, termasuk nama-nama kereta api di Indonesia. Berikut adalah lima kereta api yang namanya terinspirasi dari tokoh dan tempat di wilayah Banyumas.
1. KA Baturraden Ekspres
Kereta api Baturraden Ekspres merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan bisnis yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melayani relasi Purwokerto – Bandung di lintas selatan Jawa. Nama “Baturraden” diambil dari sebuah tempat wisata populer di Kabupaten Banyumas. Menurut legenda setempat, Baturraden berasal dari kata “batur” yang berarti pembantu, dan “raden” yang berarti putra raja. Ini merujuk pada kisah cinta tragis antara seorang putra raja dan seorang pembantu.
2. KA Logawa
Kereta api Logawa merupakan layanan kereta api penumpang kelas bisnis dan ekonomi yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia untuk melayani relasi Purwokerto – Jember di lintas timur Jawa. Nama “Logawa” diambil dari nama sungai Logawa di Kabupaten Banyumas, yang merupakan salah satu anak sungai Serayu.
3. KA Serayu
Kereta api Serayu adalah layanan kereta api penumpang kelas ekonomi yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia, melayani relasi Pasar Senen – Purwokerto via Kroya, Banjar, Tasikmalaya, Kiaracondong, Cimahi dan Purwakarta. Nama “Serayu” berasal dari Sungai Serayu, salah satu sungai terpanjang di Jawa Tengah, yang mengalir melalui wilayah Karesidenan Banyumas.
4. KA Joglosemarkerto
Kereta api Joglosemarkerto adalah layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi premium serta ekonomi yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia untuk melayani relasi jalur lingkar Jawa Tengah dan DI Yogyakarta serta Yogyakarta – Cilacap di lintas selatan Pulau Jawa. Nama “Joglosemarkerto” adalah akronim dari Jogja-Solo-Semarang-Purwokerto, empat kota utama di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, yang juga termasuk dalam wilayah Banyumas.
5. KA Kamandaka
Kereta api Kamandaka merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi milik Kereta Api Indonesia dengan melayani relasi Cilacap – Purwokerto – Semarang Tawang di lintas tengah Pulau Jawa. Nama “Kamandaka” diambil dari salah satu tokoh legenda asal Banyumas, Raden Kamandaka.
Dengan demikian, nama-nama kereta api ini tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah wilayah Karesidenan Banyumas, tetapi juga menjadi pengingat akan warisan budaya dan sejarah yang kaya dari wilayah ini.