CILACAP – Sampai saat ini kekeringan di Kabupaten Cilacap sudah melanda 51 desa. Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Heru Kurniawan, 51 desa terdampak kekeringan itu tersebar di 18 kecamatan.
Kecamatan yang dimaksud, yakni Kampung Laut, Bantarsari, Patimuan dan Kawunganten. Kemudian kecamatan yang sejumlah desanya terdampak kekeringan, yakni Gandrungmangu, Jeruklegi, Karangpucung, Cimanggu, Kesugihan, Cipari, Sidareja, Adipala, Wanareja, Kroya, Kedungreja, Nusawungu, Majenang, dan Kecamatan Dayeuhluhur.
“Sampai dengan tanggal 5 September 2019, tercatat desa yang wilayahnya terdampak kekeringan berjumlah 51 desa di 18 kecamatan,” kata Heru Kurniawan saat dikonfirmasi Jumat (6/9).
Menindaklanjuti kondisi tersebut, pihaknya aktif menyalurkan bantuan air bersama pihak terkait. Terhitung, penyaluran air sedikitnya sudah mencapai 379 tangki. “Bantuan air itu disalurkan untuk 18.751 keluarga dengan jumlah 56.079 jiwa. Mereka ini yang berada di 51 desa yang wilayahnya terdampak kekeringan,” kata dia.
Dia menjelaskan, air bersih bantuan itu bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap dan bantuan dari SKPD/OPD, serta CSR dunia usaha. Tidak berhenti sampai di situ, pihaknya juga aktif melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan pemerintahan di wilayah maupun pihak terkait. Hal itu sebagai antisipasi sekaligus sikap tanggap, guna percepatan penyaluran bantuan air bila ada wilayah yang membutuhkan.
Langkah itu ditempuh, karena bencana kekeringan di musim kemarau ini masih memungkinkan terjadi di wilayah lain. Mengacu pada peta BPBD, wilayah rawan kekeringan di Kabupaten Cilacap sebanyak 65 desa yang tersebar di 18 kecamatan.
“Karena itu, kami aktifkan pemantauan dan koordinasi dengan pemerintahan di wilayah maupun pihak terkait,” kata dia. (tg-60)