PURWOKERTO – Perum Bulog Cabang Banyumas mengoptimalkan penyerapan beras petani untuk menjaga ketersediaan bahan pangan di masa pandemi.
Saat ini, Bulog Cabang Banyumas telah menyerap gabah beras sebanyak 4.930 ton untuk meningkatkan cadangan beras pemerintah yang tersimpan di seluruh gudang Bulog Banyumas.
“Capaian tersebut masih terus akan meningkat mengingat saat ini kami terus melakukan penyerapan gabah beras setiap hari, bahkan di hari libur sekalipun. Rata-rata penyerapan gabah beras antara 200-300 ton/hari,” kata Pemimpin Cabang Bulog Banyumas, Dani Satrio, Selasa (19/5).
Menurut dia, bulog terus melakukan penyerapan masif di musim panen raya tahun ini dengan tetap memperhatikan kualitas dan harga, sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah untuk Gabah atau Beras.
Di mana dalam Permendag disebutkan harga gabah kering panen (GKP) di petani Rp 4.200 perkilogram, sedangkan GKP di penggilingan Rp 4.250 per kilogram. Kemudian gabah kering giling (GKG) di penggilingan Rp 5.250 per kilogram dan di gudang bulog Rp 5.250 per kilogram dan beras Rp 8.300 per kilogram.
Lebih lanjut Dani Satrio mengatakan, untuk menjaga keterjangkauan harga beras di tingkat konsumen, tahun ini Bulog Banyumas juga telah menyalurkan beras cadangan beras pemerintah.
Beras cadangan disalurkan melalui program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) beras medium sebanyak 14.519.736 kilogram (97,30%) dari target tahun 2020.
Operasi Pasar
Selain itu, kata dia, dalam menyikapi kenaikan harga gula di masyarakat beberapa waktu lalu, Perum Bulog juga secara masif melakukan operasi pasar gula kristal putih (GKP) Selama bulan Ramadan saja.
“Kami telah menyalurkan Gula sebanyak 63 ton yang disalurkan di outlet binaan RPK Perum BULOG serta dan konsumen langsung. Kami juga melaksanakan operasi pasar bekerja sama pemerintah daerah,” katanya.
Minggu ini, kata dia, Bulog Banyumas baru saja menyelesaikan pelaksanaan operasi pasar khusus gula pasir bekerja sama dengan Pemkab Banyumas di seluruh kelurahan kota Purwokerto sebanyak 27 ton. Di mana masing-masing kelurahan melaksanakan operasi pasar gula sebanyak 1 ton dengan harga jual Rp 12.500 per kilogram.
Sementara itu, untuk mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang Lebaran, bulog Banyumas menggelontorkan stok gula kristal putih di pasar-pasar tradisional di eks Karasidenan Banyumas untuk stablisasi harga gula.
“Harapan kami, dengan upaya tersebut dapat menekan harga gula di tingkat
konsumen sesuai dengan harga eceran tertinggi yang di tetapkan pemerintah,” katanya.
Dani Satrio juga mengatakan bulog berkomitmen untuk terus melakukan stabilisasi harga kebutuhan pangan pokok masyarakat terutama di tengah pandemi covid-19 dan menjelang Hari Raya Idulfitri. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan pangan, karena stok pangan beras yang dimiliki Perum Bulog saat ini cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Stok pangan lainnya berupa minyak goreng, tepung dan gula pun masih tersedia di gudang bulog,” katanya. (H60-1)