PURWOKERTO – Pemkab Banyumas memberi ‘lampu hijau’ kepada Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dapat menerapkan perkulihan di masa kenormalan baru Covid-19.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Sadewo Tri Lastiono, saat melakukan pengecekan kesiapan pihak UMP, Sabtu (20/6). Pengecekan dilakukan dengan berkeliling memakai sepeda, dimulai dari gedung untuk pendaftaran penerimaan mahasiswa baru, masjid kampus, ruang perkuliahan dan laboratorium di Fakultas Farmasi.
“Pas kita cek, untuk UMP sudah siap. Misalnya tempat salat di masjid tidak berurutan, tetapi silang-silang, itu sudah betul. Kemudian saya diajak ke Lab Farmasi dan ruang kelas. Di ruang kuliah yang biasanya kapasitas 80, tadi saya hitung cuma ada 36, berarti tidak sampai 50 persen itu sudah bagus. Kemudian laboratoriumnya untuk tempat masuk sudah ada tanda silang yang tidak boleh ditempati,” katanya di lokasi Fakultas Farmasi.
Sadewo juga berharap pandemi segera berakhir, virus korona segera lenyap dari Banyumas dan Indonesia pada umumnya, agar pembelajaran dan perkuliahan bisa berjalan kembali.
“Menurut saya, semua pembelajaran baik tingkat pelajar dan mahasiswa itu dilakukan secara daring kurang maksimal. Dan saya yakin itu kurang optimal. Mudah-mudahan pandemi segera berakhir,” jelasnya.
Dia mengatakan, untuk pembukaan pembelajaran kembali di sekolah, di Banyumas bakal menerapkan yang paling terakhir di Jateng, sesuai rencana bupati.
“Ini perpanjangan ‘kan (masa tanggap darurat Covid-19) sampai akhir Juni, nanti saat diputuskan kembali, bupati juga harus bersama dengan Forkompinda,” ujar dia.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr Jebul Suroso menyatakan pihak UMP telah siap memasuki tatanan baru sistem pembelajaran daring dan perkuliahan yang normal ke depan, terutama dengan sejumlah agenda yang dalam waktu dekat dilakukan.
Sejumlah agenda tersebut di antaranya penerimaan mahasiswa baru melalui jalur smart.pmb.ump.ac.id jalur online dengan menggunakan nilai raport dan jalur regular menggunakan ujian Computer Based Test (CBT).
Penerimaan Mahasiswa
Menurutnya, untuk penerimaan mahasiswa baru, UMP saat ini tengah memasuki gelombang dua yang berakhir pada ahkir Juli. Sementara untuk gelombang ketiga pada Juli hingga Agustus.
“Untuk menyambut sistem pembelajaran di era kenormalan baru ini, desain ruang kita upayakan sedemikian rupa, sehingga kapasitas baik untuk perkuliahan dan praktikum tidak terlalu banyak. Prokol masuk ke kampus juga kita berlakukan. Misal orang luar Purwokerto, masuk ke kosan harus karantina dulu. Masuk laborat juga sama. Wajib pakai masker, cuci tangan dan lainnya,” jelasnya.
Dr Jebul menjelaskan, untuk praktikum semester genap, sudah direncanakan dan kondisi dinyatakan aman, maka bulan Juli sudah diizinkan fakultas untuk membuka praktik laboratorium yang tidak memungkinkan dilakukan secara daring.
“Untuk tahun ajaran baru, tahun 2020 – 2021 kita masih berpegang pada kebijakan menteri. Untuk Pendidikan Tinggi di Seluruh zona itu menggunakan daring. Yang kita lakukan saat ini adalah menyiapkan dosen, prodi serta fakultas untuk perangkat daring untuk sedemikian rupa untuk mapan. Sehingga pelayanan mahasiswa semakin baik,” jelasnya.
Menurutnya keputusan apakah daring full itu buelum final, karena masih mempertimbangkan banyak aspek, mengikiti kebijakan mentri selanjutnya.
“UMP sudah siap untuk tatanan baru, sampai saat ini kami di bidang akademik sudah merilih 15 regulasi untuk menyiapkan kenormalan baru, mulai dari penerimaan mahasiswa baru, kuliah prakti, ujian dan sebagainya,” katanya. (G22-1)