PURBALINGGA – Tiga objek wisata yang dikelola Perusahaan Daerah (PD) Objek Wisata Air Bojongsari (Owabong) Purbalingga, menggelar simulasi untuk umum sejak Sabtu (20/6) selama dua hari. Pada tahap ini, pengelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Purbalingga tersebut melakukan simulasi berbayar.
Manajer Operasional PD Owabong, Tonang Bangun Widiantoro mengatakan, pada masa uji coba berbayar ini pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat terhadap protokol COVID-19 yang diterapkan di tempat wisata di tiga objek yaitu yaitu Goa Lawa Purbalingga (Golaga), Sanggaluri Park dan Owabong Family Park.
“Simulasi sampai Minggu (21/6). Khusus di Owabong Family Park yang merupakan objek wisata air, penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan sejak pengunjung memasuki loket. Petugas yang melayani pengunjung juga mengenakan pelindung wajah serta masker. Pengunjung yang datang pun harus bermasker dan masuk melalui bilik desinfektan. Tempat cuci tangan berupa wastafel dan sabun juga sudah tersedia di dekat pintu masuk,” ujarnya.
Dia mengatakan, pengunjung yang memiliki suhu tubuh kurang dari 37,5 derajat celsius diberi stiker berwana hijau. Sementara pengunjung yang memiliki suhu tubuh 37,5-37,7 derajat celsius diberi stiker kuning. Bila suhu tubuh di atas 37,5 derajat celsius, maka pengunjung dilarang masuk dan diperiksa di posko kesehatan.
Di dalam obwis, pengelola menyediakan cairan pembersih tangan serta papan imbauan bertuliskan “Dilarang Meludah” serta “Jaga Jarak”. Tak hanya itu, di tepi kolam renang terdapat wastafel khusus untuk tempat meludah yang dialiri dengan air.
“Jumlah pengunjung juga dibatasi paling banyak 6.000 orang atau 30 persen dari kapasitas maksimal Owabong antara 12.000 dan 15.000 orang,” ujarnya.
Papan Imbauan
Pihaknya juga memasang papan imbauan serta informasi yang berkaitan keamanan beraktivitas di kolam renang dari berbagai narasumber. Selain itu, air di kolam renang mengandung klorin sebanyak 7-10 ppm.
Terkait instruksi Gubernur Jawa Tengah nomor 2/2020 yang melarang atraksi kolam renang, pemandian air hangat, umbul, arum jeram dan wahana air untuk beroperasi pada masa pandemi COVID-19, Tonang menyatakan, pihaknay tetap akan mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, dia telah mempelajari pendapat sejumlah ahli kesehatan.
“Untuk langkah selanjutnya, masih membutuhkan rapat manajemen dan pemegang keputusan,” kata dia.
Pengunjung asal Purbalingga, Yuni (22) mengaku senang karena Owabong melakukan simulasi publik dari media sosial. Sebab, dia sangat ingin berlibur dan mencari suasana baru.
“Aturan tidak memberatkan. Ini relatif aman, karena ada aturan jaga jarak dan harus bilas sendiri-sendiri,” kata dia. (K35-52)