PURWOKERTO – Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Dr Anjar Nugroho menyatakan, adanya pandemi Covid-19, di sisi lain harus disyukuri. Alasannya karena banyak memberikan dampak perubahan pada kehidupan manusia, termasuk dunia pendidikan tinggi.
Di antaranya, sebelum pandemi perhatian umat manusia lebih fokus soal era revolusi industri 5.0. Namun kini harus dipacu untuk bisa masuk ke dalam era society 5.0, termasuk di dalamnya revolusi pendidikan 5.0.
Pandangan tersebut disampaikan saat menjadi narasumber webinar pada acara silaturrahmi nasional keluarga alumni Pascasarjana UMY, secara online, Sabtu (27/6) lalu. Tema yang diangkat bertajuk Tatanan Baru Budaya Akademik di Era Pandemi Covid 19.
Narasumber lain, yakni Gubernur DKI Jakarta Dr Anis Baswedan MA, Prof Hilman Latief MA PhD, Prof Dr Kamsi MA, dan Dr Rachrny Diana S PsI MA PsI.
Anjar mengatakan, terjadi pandemi ini patut disyukuri karena aktivitas manusia melambat, populasi berkurang drastis, membuka peluang seluas-luasnya bisnis online.
Kemudian manusia menjadi lebih religius, dan perubahan yang telah direncanakan lebih cepat terjadi, termasuk dalam pendidikan (super-disruption). Dunia akademik (kampus) mau tidak mau juga harus siap memasuki era Society 5.0.
“Pada era Society 5.0, sebuah masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dan teknologi dengan menyelesaikan masalah melalui sistem yang mengintegrasikan dunia maya dan dunia fisik. Super Smart Society,” jelasnya.
Menurutnya, isu yang sering dibincangkan sebelum pandemi adalah revolusi industry 4.0. supercomputer, cloud computing, big data, serba robot, rekayasa genetika, dan kecerdasan buatan.
Dia menilai, kondisi saat ini dipenuhi dengan marketplace, sharing economy, smart Appliances dan E-Education (pursera, E-University).
“Dampak disrupsi yakni perubahan kerja dan pekerjaan, inovasi ekonomi, serba digital, mulai dari belajar, komunikasi dan bisnis itu dilakukan secara digital,’katanya. (G22-1)