CILACAP – Di masa new normal, okupansi hotel di Kabupaten Cilacap mulai menggeliat. Rata-rata okupansi hotel di Cilacap saat ini sekitar 26 %.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cilacap Amin Suwanto mengatakan, di masa new normal terutama setelah Pemerintah Kabupaten Cilacap melonggarkan kebijakan di sektor pariwisata, okupansi hotel mengalami kenaikan. Namun demikian, kenaikan belum signifikan.
“Geliat ada, tapi belum signifikan. Rata-rata (okupansi) 26%, tadinya hanya 10 %,” ucapnya, Kamis (2/6).
Sementara itu Hotel Manager Whizz Hotel Cilacap Sarwono mengatakan, geliat peningkatan okupansi, lanjut dia mulai terasa seminggu belakangan.
“Juni lalu, closing rata-rata 19 % sampai 20 %, dua hari ini mulai naik. Geliatnya sudah terasa seminggu terakhir,” tuturnya.
Sementara General Manager Hotel Dafam Cilacap Asep Suparman mengatakan, okupansi saat ini belum ada peningkatan. Ia berharap penguatan semua stakeholder dibidang pariwisata di masa new normal ini, agar industri pariwisata dapat bangkit.
“Yang harus dikuatkan ya stakholder pariwisata, pemerintah sebagai pemangku kepentingan, pelaku pariwisata, pasar, dan lingkungan masyarakat,” jelasnya.
Protokol Kesehatan
Sementara untuk mencegah penularan Covid-19, menurut Sarwono pihaknya selalu menerapkan protokol kesehatan. “Kita terapkan physical distancing, kamar dan linen juga selalu didisinfektan, ada pengecekan suhu tubuh, penggunaan APD, sarana cuci tangan juga sudah pakai pedal jadi tanpa sentuhan tangan,” ucapnya.
Hal senada dikatakan Asep Suparman, menurutnya setiap tamu dan karyawan wajib memakai APD, cuci tangan, memakai masker, dan face shield. Saat makan, lanjutnya walaupun buffet tapi diambilkan petugas. Seluruh kamar juga didisinfektan setiap hari, bahkan pihaknya juga akan menggelar rapid test untuk para karyawan.(K17-1)