PURWOKERTO-Tiga hasil karya inovasi dari warga Kabupaten Banyumas masuk nominasi 40 besar penilaian tim lomba Kreativitas dan Inovasi (Krenova) tingkat Jawa Tengah yang diselenggarkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) provinsi. Dari 40 nominator itu akan diambil juara utama sampai harapan.
Dari keseluruhan peserta dari kabupaten/kota yang mengirimkan hasil karya dalam bentuk aplikasi, peserta dari Banyumas paling banyak. Peserta dari Banyumas masuk tiga nominasi, sedangkan rata-rata daerah lain hanya satu atau maksimal dua karya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banyumas, Purwadi Santoso mengatakan, tiga inovator dari Banyumas, yakni inovasi di bidang pendidikan, bidang dunia usaha (UMKM) dan perbengkelan.
Untuk bidang pendidikan, kata dia, yakni Aplikasi Pak Budi, inovator Dadiek Pranindito. Kedua terkait bidang UMKM, yakni Aplikasi Cazh, inovator Muhammad Arif. Untuk bidang perbengkelan, yakni Dyno Test DaayCom Tech, inovator Aulia, Yoso, Anggi dan Danang.
“Senin kemarin tiga inovator dari Banyumas sudah melakukan presentasi kepada tim penilai melalui online (virtual). Dari Banyumas mengirimkan lima, yang lolos masuk 40 besar tiga. Kalau dari daerah lain rata-rata satu atau dua,” katanya, Rabu (8/7).
Menurutnya, lomba ini sebagai bentuk penghargaan dan penggalian potensi kreativitas dari warga masyarakat untuk mendukung potensi dan pengembangan berbagai bidang pembangunan.
“Masing-masing kabupaten/kota dibatasi maksimal mengirima lima karya terbaik dari daerah masing-masing. Dari Banyumas banyak, tapi karena ada pembatasan sehingga hanya dikirimkan lima terbaik,” katanya.
Purwadi menjelaskan, permintaan dukungan luas ke masyarakat untuk inovator dari Banyumas dengan cara mengisi polling melalui laman resmi Bappeda Pemprov Jateng, yakni http://krenova.bappeda.jatengprov.go.id/polling. Kemudian memilih tiga inovator dari Banyumas.
Pelayanan Pendidikan
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappedalitbang Kabupaten Banyumas, Jakarta Tisam menerangkan, Aplikasi Pak Budi, membantu untuk pelayanan pendidikan. Bagi siswa untuk membantu pengembangan diri, seperti tes minat bakat, pelatihan dan chatting konsultasi. Untuk pihak sekolah, katanya, bisa menjadi database informasi perkembangan siswa. Sedangkan untuk mitra chatting konsultasi untuk data konsultasi tenaga ahli dan ahli senior.
Untuk aplikasi Cazh, jelas Jakarta, ini masuk teknologi dan informasi seperti aplikasi kasir berbasis online. Kemudian cashback office yakni aplikasi laporan-laporan real time, pembayaran non tunai dan kartu indentitas menjadi alat pembayaran. Misalnya, KTA pondok pesantren. Sedangkan bisa menjadi alat pembayaran.
Sedangkan Dyno Test DaayCom Tech, katanya, ini masuk kategori rekayasa teknologi dan manfaktur. Aplikasi ini untuk alat ukur perfomance kendaraan dengan tingkat kesiapan teknologi (TKT) level 9.
‘Alat ini dapat mengukur secara real time dan menjadi acuan ukur bagi montir membandingkan perfomance kendaraan sebelum dan sesudah servis (tune up). Fiturnya terdiri untuk tes torsi RPM Engine, RPM Wheel dan Air Full Ratio (AFR),” katanya. (G22-2)