PURWOKERTO-Meski kegiatan pembelajaran tahun ajaran baru sudah berjalan, namun blanko ijazah bagi siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Banyumas yang sekarang telah lulus dan duduk di bangku kelas VII SMP/MTs, kemarin, baru dibagikan ke masing-masing madrasah.
”Kalau untuk kita (madrasah) memang ini termasuk terlambat, tetapi kalau dari sana (pusat) memang sudah sesuai jadwal,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas, Aksin Aedy Fanani melalui Kasi Pendidikan Madrasah, Edi Sungkowo di sela-sela acara sosialisasi dan penyerahan blangko ijazah MI di Aula Kantor Kemenag, kemarin.
Dia menjelaskan, seluruh proses pencetakan blanko ijazah dilakukan di Kantor Kemenag pusat. Kemudian blanko dikirim ke Kanwil Kemenag di Semarang. ”Jumat (17/7) lalu blanko ijazah ini baru kami terima. Lantaran Sabtu libur, maka hari Senin ini kami serahkan ke masing-masing madrasah,” terang dia.
Meski blanko ijazah baru dibagikan ke madrasah, namun hal tersebut tidak mengganggu siswa saat mendaftar ke jenjang yang lebih tinggi. ”Untuk mendaftar ke SMP/MTs, mereka menggunakan nilai rapor atau nilai sementara yang terdapat dalam surat keterangan kelulusan madrasah,” jelasnya.
Adapun jumlah blanko ijazah MI di Kabupaten Banyumas yang dibagikan sesuai dengan jumlah lulusan, yakni mencapai sebanyak 5.246 lembar. Jumlah lulusan ini berasal dari sebanyak 183 madrasah ibtidaiyah yang ada.
Pihaknya juga tidak menyediakan blanko ijazah cadangan. Oleh karena itu, diharapkan tidak terjadi kesalahan saat melakukan pengisian ijazah. ”Kalau terpaksa ada yang salah dalam mengisi blanko ijazah, nanti akan discan dan diunggah untuk dilaporkan. Setelah itu menunggu blanko ijazah pengganti dari Jakarta,” tambah dia.
Sementara Kepala MI Ma’arif NU 1 Kaliwangi Purwojati, Muhemin mengatakan, sebelum menerima ijazah, saat mendaftar ke jenjang SMP/MTs, anak didiknya yang sudah lulus menggunakan ijazah sementara.
”Kemarin saat mendaftar ke SMP/MTs, anak-anak sudah menggunakan ijazah sementara atau surat keterangan kelulusan madrasah, sehingga tidak ada masalah,” pungkasnya.(H48-)