PURWOKERTO-Penerapan kurikulum 2013 di sekolah, dinilai masih perlu terus disempurnakan. Sebagai upaya penyempurnaan kurikulum 2013, diperlukan upaya pengkajian dan pendataan atas kebutuhan sekolah dalam melaksanakan kurikulum tersebut.
Kasi Kurikulum Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Riyadi Setiarso mengatakan, penerapan kurikulum 13 di Banyumas telah dilaksanakan seluruh sekolah. Kendati demikian, perlu ada pendataan dan pengkajian yang lebih mendalam terhadap kurikulum tersebut agar penerapannya bisa sesuai dengan tujuan pembelajaran di sekolah.
”Selama ini masih banyak kendala pelaksanaan kurikulum 2013, seperti metode penilaiannya yang sangat menyita waktu, kekurangsiapan pengajar dalam penguasaan kurikulum 2013 dan lain-lain,” terang dia dalam kegiatan.
Identifikasi Kebutuhan Satuan Pendidikan sebagai Bahan masukkan Kurasi Satuan Pendidikan di SMP 5 Purwokerto, kemarin. Dengan melakukan indentifikasi, lanjut dia, maka akan diketahui kebutuhan untuk pembelajaran di setiap sekolah, sehingga proses pembelajaran bisa sesuai dengan tujuan pembelajaran.
(Baca Juga: Penerapan ‘Kurikulum Pandemi’ di Satuan Pendidikan Berbeda-beda )
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Maria Listiyanti dari Puskurbuk (Pusat Kurikulum dan Perbukuan) Kemendikbud, Sujiranto, pengawas SMP, Kepala SMP 5 Purwokerto Sugeng Kahana dan dewan guru.
Identifikasi Kebutuhan
Kepala SMP 5 Purwokerto, Sugeng Kahana mengungkapkan, kegiatan identifikasi kebutuhan satuan pendidikan dalam penerapan kurikulum 2013 sangat bermanfaat untuk pengembangan proses pembelajaran.
Menurutnya, lembaganya sudah melaksanakan penerapan kurikulum 2013 ini sejak diberlakukan. Namun dengan adanya kegiatan ini akan menyempurnakan, apalagi dengan suasana sekarang yang masih terkendala adanya covid-19.
Sementara Maria Listiyanti dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud mengatakan, seharusnya setiap sekolah punya kurikulum sendiri dari pengembangan kurikulum yang telah digariskan pusat.
”Ini untuk menyesuaikan dengan situasi, keadaan dan kebutuhan di masing-masing sekolah,” terangnya.
(Baca Juga: Kurikulum Covid-19 Masih Leluasa Diterapkan )
Sementara itu di saat pandemi covid-19 ini, sekolah terpaksa menerapkan kurikulum 2013 dengan segala penyesuaian kondisi yang ada di lapangan. Terbatasnya waktu tatap muka bahkan tidak adanya tatap muka secara langsung dengan siswa, terpaksa membuat guru harus menggunakan kurikulum dengan penyesuaian kondisi pandemi yang ada. Meski dengan segala keterbatasan guru tetap memberikan materi pembelajaran dengan cara dalam jaringan (daring). (bs-)