PURWOKERTO- Selain sejumlah rumah karantina, Pemkab Banyumas juga menyiapkan sejumlah hotel untuk lokasi karantina pasien positif covid-19 yang semakin bertambah hingga Nopember 2020 ini.
Wakil Bupati Sadewo Tri Lastiono mengatakan Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Dinporabudpar) sedang mempersiapkan hotel-hotel yang dapat digunakan untuk karantina. Kebutuhan karantina di hotel, katanya, sedikitnya dibutuhkan 500 bed atau tempat tidur.
“Hotel tersebut diupayakan berada di kawasan Baturraden. Hal ini memudahkan untuk pengawasan. Nantinya hotel menampung bukan hanya OT saja, tapi juga untuk pasien positif yang sehat dan telah dibolehkan keluar dari rumah sakit,” kata Sadewo.
Sebelumnya Bupati Banyumas menyebutkan dengan situasi tak terkendali saat ini, Pemkab Pemkab Banyumas dan Satgas Penanggulangan Covid-19 mengambil langkah cepat dan sikap tegas melarang semua aktivitas sosial kemasyarakatan dan ekonomi-bisnis yang mengundang keramaian dan kerumunan massa.
“Kita harus bertindak tegas karena kasus positif Covid-19 di Banyumas sudah tidak terkendali. Seperti kegiatan hajatan dilarang, tapi untuk akad nikah boleh dengan jumlah terbatas maksimal 20 orang. Tempat wisata juga akan kita tutup kembali,”
tegas Bupati Achmad Husein, Senin (23/11/2020).
Dia menyebut, per November ini kasus positif Covid-19 sampai 554 orang tambahan positif batau rata-rata per hari ada yang terkena smapai 25 orang. Dari jumlah itu, yang meninggal di bulan ini sampai 25 orang, dan tiga hari terakhir ada tiga orang per harinya meninggal.
“Kerumuman-kerumuman dan keramaian akan ditindak tegas, jika ada yang nekat, bisa dibubarkan dengan water canon saja. Ini langkah strategis yang harus kita ambil untuk mengendalikan,” tegasnya.
Kegiatan ujicoba tatap muka untuk sekolah, lanjut Husein, juga dihentikan. Termasuk rencana uji coba pembukaan untuk tempat hiburan, karaoke dan bioskop juga dibatalkan. Bahkan, tegas Husein, operasi masker dan kerumuman akan dilakukan tiap hari dan langsung diambil tindakan tegas.
“Kita tidak melarang orang untuk bekerja, mencari uang, lakukan saja seperti biasa, tidak ada perubahan. Hanya saja, harus sangat disiplin untuk mematuhi protokol terutama pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak,” pesannya.
Tempat Tidur Penuh
Jumlah pasien positif yang meningkat ini, diakui Buati juga menyebababkan tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit penuh. Akibatnya, banyak pasien suspect Covid-19 tertahan di ruang-ruang IGD.
(Baca Juga : Pasein Positif Meningkat, Karantina GOR Satria Dibuka Lagi )
Pihaknya akan membuka kembali rumah karantina Pondok Slamet dan Wisma Wijayakusuma sebagai lokasi karantina massal. “Harusnya pasien yang sudah sehat atau tanpa gejala, lebih dari 13 hari namun masih positif, bisa dipulangkan dan isolasi mandiri. Tapi banyak warga yang menolak,” katanya.
Jika pasien itu belum bisa dikembalikan ke masyarakat, katanya, mereka akan ditampung dulu di rumah karantina mulai Senin (23/11).
“Ini ada 60 orang pasien positif kategori orang tanpa gejala (OTG), dan mereka akan kita keluarkan dari rumah sakit, karena membuat tempat tiur jadi penuh. Yang tersedia hanya 10. Untuk sementara mereka ditampung di rumah karantina,” terangnya.(aw, san-3)