PURWOKERTO-Kegiatan seni budaya di masa pandemi juga harus memperhatikan dan mematuhi protokol kesehatan. Jangan sampai seni dan budaya justru menjadi sarana penularan covid-19.
Hal itu antara lain disampaikan Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas, Sadewo Tri Lastiono saat kegiatan penganugerahan penghargaan sastra Banyumas Raya Anargya Serayu Penawara di RM Pondok Duyung Purwokerto, Minggu (22/11/2020). Ia mengimbau kepada para seniman dan budayawan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan covid-19 saat menjalankan aktivitas seni budaya.
“Dari 1-22 Nopember ini tercatat sudah ada 400 yang positif covid-19. Makanya di manapun termasuk saat acara seni seperti ini, protokol kesehatan tetap harus diterapkan,” jelas Dewo yang juga Wakil Bupati Banyumas.
(Baca Juga : Awas! Banyumas Tak Terkendali, Per Hari 25 Orang Positif Covid-19 )
Sadewo mengatakan Kabupaten Banyumas masih terbilang kabupaten yang cukup aman dan nyaman di Jawa Tengah. Pasalnya sedari awal pandemi, Banyumas telah menetapkan kebijakan memakai masker secara ketat.
“Jadi meski ini merupakan kebijakan yang tidak populis namun cukup efektif untuk mengendalikan aktivitas warga. Kabupaten Banyumaslah yang merupakan kabupaten pertama yang menetapkan perda masker,” katanya.
Sadewo mengapresiasi karena di tengah pandemi sekarang ini, masih ada kegiatan sastra dan para seniman budayawan yang masih produktif memproduksi karya. Ia berharap pegiat sastra untuk selalu memajukan sastra seni budaya Banyumas Raya.
“Saya apresiasi peluncuran buku Kembang Glepang 2. Semoga dengan mempelajari sastra, bahasa dan budaya ini, semakin mengayakan khasanah intelektual kita. Generasi muda perlu disadarkan dan diajarkan sastra sehingga bisa semakin peka, bangga dan kritis dalam kehidupan nyata,” katanya.
(Baca Juga: Pandemi, Gerakan Sastra Komunitas Jalan Terus )
Salah satu inisiator kegiatan, Jarot C Setyoko mengatakan saat ini di Banyumas Raya ini sedang panen penulis muda. Setidaknya kurang lebih 87 ada penulis muda berumur antara 20-40 tahun produktif menulis tiap bulan.
“Semoga ini terus berkelanjutan dan kuantitas ini sekaligus diikuti oleh kualitas karya yang mereka hasilkan. Saat ini untuk penghargaan sastra diberikan untuk kategori penulisan geguritan, cerkak, sajak dan cerpen,” jelasnya. (san-3)