PURWOKERTO-Polresta Banyumas akan memperketat dan menjaga pintu masuk di perbatasan dan jalur-jalur tikus ke wilayah Banyumas guna mengantisipasi warga yang nekat mudik.
Kapolresta Banyumas Kombes M Firman Lukmanul Hakim menyampaikan hal itu saat bincang-bincang dengan wartawan di Cafe Meteor Purwokerto, Jumat (9/4/2021) sore.
”Meski ada larangan, pasti tetap saja akan ada orang yang nekat mudik. Untuk mengantisipasi hal itu, kita akan memperketat pintu masuk di perbatasan dan jalur-jalur tikus masuk ke Banyumas,” ungkap Kapolresta Banyumas.
Oleh sebab itu, kata Kombes Firman, bersama-sama dengan TNI dan Pemkab Banyumas, akan menempatkan Tim Unit Kecil Lengkap (UKL) beranggotakan 22 personel ddari Polri, TNI, Satpol, Dishub, Dinkes dan lainnya yang berjaga di perbatasan full 24 jam.
Perbatasan yang akan dibuatkan posko dan dijaga ketat antara lain di Ajibarang, Lumbir dan Tambak, serta jalan-jalan tikus yang menjadi jalur alternatif masuk ke Banyumas. Posko akan dimulai pada minggu ketiga bulan Ramdhan sampai dengan H+5 lebaran.
”Saat mereka datang dan tiba di posko ada dua yang akan dilakukan. Pertama adalah tracing (pelacakan) dan testing (pemeriksaan dini) dengan tes rapid antigen. Kedua, mereka yang masuk dan melintas wilayah Banyumas diwajibkan menggunakan aplikasi Banyumas Tangguh 19 (BTS),” jelas Kapolresta.
Rapid test antigen tidak hanya dilakukan secara acak, tetapi kepada semua orang yang masuk ke wilayah Banyumas. Aplikasi BTS juga wajib digunakan untuk memonitor keberadaan pemudik yang masuk atau melintas wilayah Banyumas.
Menurut Kombes Firman, dari hasil rapid test antigen yang dilakukan di posko tersebut, bila kedapatan positif Covid-19, akan dikembalikan atau dirawat. Kalau negatif bisa masuk tapi wajib menggunakan apliksi BTS.
Untuk keperluan karantina atau perawatan pemudik yang positif, kata Kapolresta, Bupati Banyumas sudah memerintahkan Kadinkes mencari tempat karantina. Yang negatif boleh tapi massuk dg BTS spy monitor.
Kapolresta menambahkan, Forkompimda bekerja keras dalam menanggulangi Covid-19 tujuannya adalah agar jangan sampai di Banyumas kasus Covidnya naik lagi.
”Kami minta semua pihak membantu mencegah penyebaran Covid-19. Tidak hanya petugas saja tetapi semua komponen masyarakat ikut membantu mencegah penyebaran Covid-19 dengan patuh pada protokol kesehatan. Tahun ini fokus mencegah jangan sampai ada gelombang tiga. Harus kita jaga stabilitas Covid di Banyumas agar zona hijaunya bertambah,” terang Kapolresta.
(Baca Juga : https://suarabanyumas.com/kapolresta-banyumas-ajak-pelaku-usaha-cegah-penyebaran-covid-19/)