PURWOKERTO-Sebanyak 43 agen bansos sembako atau e-warung penyaluran program bansos sembako di Kabupaten Banyumas dicoret karena berstatus pegawai negeri maupun aparat pemerintah maupun pelaksana bansos.
“Hasil evaluasi ada 43 agen bansos sembako yang langsung diganti atau dicoret karena atas namanya PNS, TNI-Polri, perangkat desa, Bumdes maupun pelaksana bansos. Ketentuannya tidak membolehkan,” kata Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial, Penanganan Fakir Miskin Dinsospermades Kabupaten Banyumas, Lili Mudjianto, Senin (24/5).
Menurutnya, selain itu, beberapa agen juga ada sejumlah agen nakal mendapatkan surat peringatan (SP), di antaranya karena mencuri start melakukan transaksi atau membagi sembakonya lebih dulu ke KPM, sebelum jadwal pembagian (gesek).
Untuk sanksi, katanya, yang memberikan dari pihak Bank Mandiri atas masukan dari TKSK dan dinas. Dia mencontohkan, tahun lalu, ada satu agen yang terbukti melakukan pencairan tunai langsung terkena sanksi dicoret. Bagi yang pelanggarannya belum berat diberikan teguran dulu.
Menurutnya, setelah dikurangi 43 agen yang dicoret, jumlah agen atau e-warung sekarang sebanyak 647. Agen ini tersebar di 27 kecamatan dan 331 desa/kelurahan. Untuk pengganti agen yang dicoret, pihaknya melibatkan desa untuk memberikan rekomendasi.
Disinggung penyaluran bulan ini, lanjut Lili, sesuai instruksi Kemensos, KPM bulan ini menerima dua kali (Mei-Juni), yang mulai disalurkan atau transaksi dari agen ke KPM per tanggal 27 Mei besok.
“Kalaua ada transaksi ke KPM sebelum tanggal 27 Mei itu menyalahi prosedur, dan bisa kena sanksi. Yang melanggar pasti nanti ketahuan, karena transaksinya kebaca di sistem (Bank Mandiri),” ujarnya.
Dia memaklumi, jika sebelum tanggal 27 Meui, sejumlah pemasok komoditas sembako sudah mengirim barang (PO) ke agen-agen, mengingat bahan pangan yang akan disalurkan untuk jatah dua kali.”Kemungkinannya suplaiyer (pemasok) mengirim lebih awal ke agen supaya mendekati pelaksanana penyaluran tidak menumpuk. Yang penting transakasi ke KPM mulai tanggal 27 Mei,” tandasnya.
(Baca Juga : BPNT Harus Pakai Acuan HET Pemerintah)
Saldo Rekening KPM
Saat ini saldo di rekening KPM, sebagian besar sudah menerima transferan Rp 400.000 dari Bank Mandiri. Sebagian agen di sejumlah kecamatan juga sudah menerima pengiriman bahan pangan yang sudah diputuskan. Yakni beras, telur, daging, tempe dan kentang.
Keterangan yang dihimpun, komoditas beras sudah didistribusikan di semua kecamatan. Untuk komoditas ketang sudah didistribusikan di Kecamatan Purwojati, Rawalo, Banyumas, Kemrajen, dan Somagede. Kemudian telur di Kecamatan Cilongok dan Wangon Imam Sampurna, salah satu pemasok untuk komoditas beras mengakui, sudah mengirim jatah beras ke ke gaen sejak Jumat lalu. Hal ini dilakukan karena jatah bulan ini dirapel dua kali, sehingga jumlahnya banyak.
“Saya mendapat alokasi memasok di Kecamatan Rawalo dan Lumbir, karena ini beras tahan lama, sebagian sudah kita kirim dulu ke agen. Informasinya penyaluran tetap tanggal 27 Mei,” katanya terpisah.
Instruksi Kementerian Sosial penyaluran Mei-Juni disalurkan sekaligus tanggal 27 Mei, dianggap memberatkan sebagian pemasok atau agen yang menyiapkan komoditas sendiri. Pasalnya, bahan pangan yang harus disiapkan dua kali lipat, sehingga modal yang harus dikeluarkan juga cukup besar. Sementara mereka terbiasa memasok per bulan sekali lalu terjadi transaksi.
“Berat memang (siapkan modal dua kali lipat-red). Ini lagi cari dana talangan,” kata Sumbadi, salah satu pemasok komoditas telur. (aw-)