JAKARTA – Nama Agus Harimurti Yodoyono (AHY) dan Partai Demokrat kini makin moncer. Kendati beberapa waktu lalu sempat menjadi perhatian publik terkait adanya dualisme kubu di partai tersebut.
Dari hasil survei Lembaga Analis dan Konsultan Politik Indonesia, Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) tentang Potret Kondisi Sosial dan Konfigurasi Politik tahun 2024, menempatkan elektabilitas AHY dan Demokrat terus meningkat.
Terkait jajak pendapat proyeksi kepemimpinan nasional di tahun 2024, masyarakat cukup antusias memberikan pilihan kepada beberapa tokoh yang berpotensi maju sebagai kandidat presiden jika pemilihan presiden (Pilpres) jika dilakukan hari ini.
“Seperti sebelumnya temuan Survei CISA, Anies Baswedan yang merupakan Gubernur DKI Jakarta berada di posisi teratas dengan raihan 19,20 persen. Kemudian disusul oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mendapatkan 15,51 persen serta ditempel ketat oleh Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang mendapatkan 15,33 persen sedangkan Prabowo Subianto hanya mendapatkan 10,26 persen,” ujar Direktur Eksekutif CISA, Herry Mendrofa dalam siaran pers yang diterima Suara Banyumas, Kamis (3/6/2021).
Survei CISA dilakukan sejak tanggal 27 Mei – 1 Juni 2021 dengan menyasar 1.600 responden di 34 provinsi secara proporsional melalui penarikan sampel dengan menggunakan metode multistage random sampling.
Tingkat Kepercayaan
Survei dengan margin of error-nya mencapai 2,85 persen dengan tingkat kepercayaan pada 95 persen memunculkan nama Menteri BUMN, Erick Tohir dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil serta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Andika Perkasa di bursa kepemimpinan nasional di 2024 mendatang.
“Cukup menarik. Secara on the spot Menteri BUMN, Erick Tohir mampu mendulang 9,76 persen dan mengungguli Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang mendapatkan 7,55 persen serta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal (TNI) Andika Perkasa sebesar 7,15 persen,” kata Herry.
Di posisi terbawah hasil Survei CISA menempatkan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, kemudian Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka serta Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
(Baca Juga: Demokrat Banjarnegara Tegaskan Tetap Loyal Kepada Ketum AHY)
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, kata Herry, mendapatkan 3,47 persen. Meskipun demikian nama Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka disebutkan sebanyak 2,43 persen dan mengungguli Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang mendapatkan 1,35 persen sedangan 7,99 persen masyarakat belum menentukan sikapnya.
Uji Validitas
Selanjutnya Herry menjelaskan, survei elektabilitas tokoh tersebut selain melakukan uji validitas melalui kegiatan re-check dan re-confirm terhadap 20 persen keseluruhan data pada 1.600 responden. Pihaknya juga melakukan uji kembali secara khusus terhadap elektabilitas lima tokoh yang berada di posisi lima besar tertinggi elektabilitasnya pada lima provinsi yang persebaran komposisi sampel respondennya terbesar.
“Anies, AHY, Ganjar, Prabowo dan Erick adalah figur yang menempati lima besar elektabilitas tertinggi dari yang lainnya. Kemudian kita cek ulang di lima besar daerah yang basis sampelnya terbesar juga. Hasilnya di Jawa Timur, Ganjar, AHY dan Prabowo cukup kuat elektabilitasnya. Apalagi dominasi Ganjar yang masih sulit untuk ditumbangkan di Jawa Tengah. Sedangkan Anies, Prabowo dan AHY memimpin di Jawa Barat. Praktis Ganjar tumbang di DKI Jakarta karena kecenderungan responden memilih Anies, AHY dan Erick Tohir. Namun di Sumatera Utara peluang keterpilihan baik Anies, AHY dan Ganjar cukup proporsional serta sisanya ada nama Prabowo dan Erick Tohir,” jelasnya.
Sementara itu untuk elektabilitas Partai Politik (Parpol) jika Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan hari ini maka PDI-Perjuangan berhasil mengungguli parpol lainnya. Kemudian disusul oleh Partai Demokrat yang menunjukkan peningkatan elektabilitasnya serta Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa.
“PDI-Perjuangan cukup unggul elektabilitasnya dari parpol lainnya karena berhasil meraih 18,91 persen. Kemudian di posisi kedua ada Partai Demokat yang menunjukkan eskalasi keterpilihan di angka 13,22 persen. Disusul oleh Partai Golkar sebesar 11,65 persen serta Partai Kebangkitan Bangsa yang mendapatkan 11,20 persen,” jelas Herry.
Terapkan Prokes
Survei yang melakukan wawancara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan antara surveyor dan responden menempatkan Gerindra dan Nasdem keluar dari 5 besar. Selain itu ada penguatan elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera yang membuat PAN dan PPP harus berada di posisi terakhir.
“Gerindra dan Nasdem keluar dari 5 besar. Gerindra mendapatkan 10,36 persen sedangkan PKS kembali menguat di 9,33 persen serta Nasdem harus puas karena hanya mendapatkan 6,43 persen. Di posisi terakhir ada Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendapat 3,35 persen dan Partai Persatuan Pembanguan (PPP) sebesar 2,88 persen. Namun masih terdapat 12,67 persen masyarakat yang belum menentukan sikap. Hal ini bisa digarap oleh semua parpol termasuk non DPR-RI,” katanya.
Wakil Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Lasmi Indaryani menanggapi hasil survei tersebut mengatakan, naiknya elektabilitas AHY dan Demokrat menunjukkan AHY adalah figur muda yang diterima masyarakat.
“Survei ini juga menunjukkan bahwa AHY menjadi satu-satunya non pejabat Publik yang masuk dalam bursa pilpres 2024,” kata anggota DPR RI dari Dapil Jateng 7, asal Banjarnegara ini. (aw-2)