PURWOKERTO – Rumah Sakit (RS) darurat Covid -19 yang menempati Hotel Rosenda di Baturraden rencananya hanya berisi pasien dengan gejala ringan hingga sedang. Pemkab Banyumas menargetkan fasilitas telah siap dalam waktu sepekan.
Saat mengecek kondisi calon RS Darurat, Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, ruangan hotel yang akan digunakan meliputi kamar, cottage, ruang makan dan ruang rapat. Dia memperkirakan, seluruhnya dapat menampung 331 tempat tidur.
“Saya cek, Hotel Rosenda bisa muat 330 tempat tidur. Nanti memanfaatkan kamar, cottage, ruang makan dan ruang rapat,” kata Bupati, di Baturraden, Selasa (22/6/2021).
Dia mengatakan, RS darurat ini akan merupakan pengembangan layanan RSUD Banyumas. Saat ini, hotel tersebut menjadi tempat isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 yang tidak memiliki gejala dan bergejala ringan.
(Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid -19, Pemkab Siapkan Hotel Rosenda Baturraden Sebagai RS Darurat)
“Nanti di sini ada tenaga medis, ada perawat, obat, oksigen, sama dengan rumah sakit, tapi fasilitasnya hotel. Memang tidak ada ruang untuk pasien negatif,” jelasnya.
Dia mengatakan, pihaknya menargetkan RS darurat Covid -19 tersebut siap dalam waktu sepekan. Saat ini, Pemkab Banyumas harus menyiapkan sarana prasarana, personel serta izin penggunaan hotel sebagai rumah sakit darurat.
“Kalau jadi RS darurat yang dikarantina dipindah. Kita masih ada di Balai Diklat, (Hotel) Pondok Slamet, (Hotel) Wijayakusuma,” katanya.
(Baca Juga: Mampu Turunkan Angka Kematian, PPKM Mikro …)
Husein mengatakan, sejak 1-22 Juni 2021 jumlah orang yang meninggal karena Covid-19 mencapai 80 orang. Pada Selasa (22/6) tercatat 12 orang meninggal dalam satu orang. “Ini yang tertinggi.”
Koordinator Rumah Karantina Hotel Rosenda, Syaiful Amin mengatakan, pada Selasa (22/6) rumah karantina berkapasitas 120 orang ini terisi penuh. Penghuni karantina merupakan pasien infeksius yang berasal dari transmisi lokal.
“Ada 85 orang, saya nunggu 27 (orang) sedang perjalanan ke sini. Hari ini penuh,” katanya. (ns-2)