PURWOKERTO-Bangunan SD Negeri 8 Kranji Kecamatan Purwokerto Timur akan dijadikan sebagai rumah karantina terpusat bagi warga di kelurahan tersebut yang terpapar Covid-19.
Awalnya sebagian warga di sekitar sekolah ini sempat tidak setuju. Namun setelah dilakukan mediasi dan diberi penjelasan, akhirnya mereka bisa menerima.
”Sebetulnya kami menolak, sebab di sekitar sini banyak anak kecil. Bahkan kalau sore mereka sering bermain sepakbola di sini (sekolah). Selain itu, di sekitar sini juga banyak orang tua yang komorbid,” kata Ketua RW 2 Kelurahan Kranji, Tarminto, kemarin.
Tetapi lantaran penggunaan bangunan SD Negeri 8 Kranji untuk rumah karantina tersebut merupakan perintah dari pemerintah, maka pihaknya akan mengikuti dan bisa menerima.
Kepala SD Negeri 8 Kranji, Budhy Lestari Praptiningsih mengatakan, secara hati nurani sebenarnya ada rasa kekhawatiran terkait penggunaan bangunan SD Negeri 8 Kranji untuk rumah karantina.
”Tapi mau bagaimana lagi, kita ikuti saja. Kami kira kebijakan ini juga sudah dipertimbangkan segala sesuatunya oleh pemerintah,” ungkap dia.
(Baca Juga : Warga Positif Meningkat, Warga Kembali Giatkan Jogo Tonggo)
Persiapan
Sementara Kasi Trantib Kelurahan Kranji Kecamatan Purwokerto Timur, Suroso mengatakan, terkait persiapan rumah karantina, berdasarkan petunjuk dari atasan untuk Kelurahan Kranji akan ditempatkan di SD Negeri 8 Kranji.
”Mudah-mudahan rumah karantina ini tidak sampai terisi warga yang terkena Covid-19. Artinya warga Kranji sehat dan terbebas dari Covid-19,” tambahnya.
Warga sebetulnya tidak keberatan terkait penggunaan bangunan SD Negeri 8 Kranji untuk rumah karantina. Hanya saja, kalau bisa di lokasi yang lain. Namun dengan berbagai pertimbangan, penggunaan SD Negeri 8 Kranji akan lebih efektif.
”Di sini lebih efektif. Kalau di lokasi lain rata-rata berada di jantung kota,” nilai dia.
Dia menilai, lokasi SD Negeri 8 Kranji berada jauh dari pemukiman. Lokasinya juga enak dan nyaman, serta sirkulasi udaranya cukup bagus, sehingga sangat bagus untuk meningkatkan imunitas.
Sementara itu, warga dan sejumlah desa di Banyumas kembali menggiatkan Jogo Tonggo sebagai gerakan peduli warga karantina dengan menghimpun bantuan sembako dan bantuan lainnya di masa PPKM darurat ini.
Warga Desa Karanglewas Kidul, Kecamatan Karanglewas, Sulistiana mengatakan sejak ada sekitar 10 orang yang menjalani karantina mandiri, warga bersama pemerintah desa terus menggiatkan jogo tonggo menggalang bantuan sembako. Mereka berharap dengan bantuan tersebut, tidak ada lagi warga yang karantina mengalami kekurangan logistik.(bs-3)