PURWOKERTO-Dampak positif dari penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) darurat di Kabupaten Banyumas, sampai sejauh ini belum bisa terlihat.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto, kemarin, kebijakan PPKM darurat yang diterapkan untuk mencegah penyebaran Covid-19 baru berjalan. Jadi pengaruhnya belum nampak dampak PPKM ini.
”Penerapan PPKM darurat belum ada satu minggu jadi dampak PPKM belum terlihat. Di Kabupaten Banyumas belum ada pengaruh terhadap kondisi situasi Covid-19,” ungkapnya.
Terkait dengan ketersediaan pasokan oksigen untuk pasien terpapar Covid-19 yang dirawat di rumah sakit-rumah sakit yang ada di Kabupaten Banyumas, dia memastikan, saat ini kondisinya masih aman.
”Pasokan oksigen sejauh ini masih aman dan dilakukan dengan penuh upaya koordinasi semaksimal mungkin antara pihak rumah sakit dengan penyedia/penyalur,” jelas dia.
Saat ditanya apakah di Kabupaten Banyumas sudah dibentuk Satgas Oksigen, ia mengatakan, saat ini Satgas Oksigen tidak ada. Namun Bupati telah menugaskan Asisten Setda, Kepala Dinas Kesehatan dan para Direktur Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Banyumas untuk selalu koordinasi.
(Baca Juga : Warga Positif Meningkat, Warga Kembali Giatkan Jogo Tonggo)
”Ditugaskan oleh bupati ke Asisten, Kadinkes dan direktur rumah sakit untuk selalu koordinasi cek dan ricek (ketersediaan pasokan oksigen) setiap hari, pagi dan sore,” ujarnya.
Giatkan Jaga Tangga
Sebelumnya,Warga dan sejumlah desa di Banyumas kembali menggiatkan Jogo Tonggo sebagai gerakan peduli warga karantina dengan menghimpun bantuan sembako dan bantuan lainnya di masa PPKM darurat ini.
Warga Desa Karanglewas Kidul, Kecamatan Karanglewas, Sulistiana mengatakan sejak ada sekitar 10 orang yang menjalani karantina mandiri, warga bersama pemerintah desa terus menggiatkan jogo tonggo menggalang bantuan sembako. Mereka berharap dengan bantuan tersebut, tidak ada lagi warga yang karantina mengalami kekurangan logistik.
Selain warga, pemerintah desa juga respon membantu warganya untuk pengadaan sembako. Warga melaksanakan ini sebagai bagian dari kegiatan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro dan juga program jogo tonggo.(bs-3)