PURBALINGGA – Pramuka Peduli (Pramuli) Kwarcab Purbalingga kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) untuk anak yatim dan piatu terdampak Covid-19. Mereka adalah para anak yang orang tuanya meninggal karena terpapar virus Korona.
Bansos tersebut berasal dari anggota Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah, Nurul Hidayah Supriyati. Kak Nurul mengaku, Pramuka ini sudah menjadi bagian hidupnya.
“Program kegiatan Pramuka sangat bermanfaat bagi saya. Tentunya, juga dirasakan oleh masyarakat luas,” kata perempuan yang pernah menjadi peserta Jambore Nasional pada 1981 silam.
(Baca Juga : Kaderisasi Pengawas Pemilu Partisipatif, Bawaslu Gandeng Pramuka)
Menurut Nurul, dia sengaja menggandeng Kwarcab Purbalingga untuk menyalurkan bansos tersebut karena dirinya lahir dan besar di Purbalingga. Dia juga pernah menjadi bagian dari keluarga Kwarcab Purbalingga.
Ia menyerahkan bansos tersebut kepada 20 anak yatim dan piatu di Sanggar Bakti Pramuka, Jumat (1/10/2021).
“Pramuli ada kegiatan santuan untuk anak yatim piatu. Nah, karena saya merupakan bagian dari Pramuka Purbalingga maka saya ingin bergabung, mentasyarufkan (menyalurkan) bantuan,” katanya.
Lebih lanjut, kata Nurul, pandemi Covid-19 memberi dampak yang luar biasa bagi kelangsungan hidup manusia. Tak sedikit anak-anak yang menjadi yatim atau piatu karena orang tuanya meninggal akibat terpapar virus Covid-19.
Kepedulian Pramuka
“Oleh karena itu, sebagai bentuk kepedulian, Pramuka terus berusaha berbakti tiada henti.
Sementara itu, Ketua Kwarcab Purbalingga, Subeno mengatakan, Kwarcab Purbalingga terus menekankan agar anggota Pramuka benar-benar hadir di masyarakat. Setiap anggota harus bisa mengimplementasikan jiwa ikhlas bakti bina bangsa berbudi bawa leksana.
“Kami ingin tanamkan bahwa itu tidak hanya sebatas slogan, tapi harus ada bukti nyata, ada implementasinya oleh setiap anggota pramuka,” katanya.
Sebelumnya, Pramuli Kwarcab Purbalingga juga sudah menyalurkan bansos kepada anak yatim piatu terdampak Covid-19. Bantuan tersebut berasal dari para donatur dan iuran anggota Pramuka.
Menurutnya, para anak yatim dan piatu tersebut harus mendapatkan uluran tangan. Sebab mereka sudah tidak memiliki ayah atau orang tua yang mencarikan nafkah.
“Meskipun bantuan bansos ini nilainya tidak seberapa, namun kami berharap bisa sedikit membantu meringankan beban hidup mereka,” pungkasnya. (ri-4)