PURWOKERTO – Masih dalam rangka International Coffe Day, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto mengadakan kegiatan Home Brewing Class.
Kegiatan berlangsung secara virtual menghadirkan mentor Evani Jesslyn selaku Founder Strada Coffee. Kegiatan ini bertemakan “Ngopi di Rumah Aja – Saatnya Belajar Meracik Kopi dari Ahlinya”.
Selain itu, kegiatan ini mendorong pengembangan kopi lokal di wilayah eks Karesidenan Banyumas. Meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto, Samsun Hadi, Selasa (12/10), kopi menjadi komoditas yang sangat menjanjikan saat ini.
Baca Juga : Dosen UP Bumiayu-Unsoed Lanjutkan Pendampingan Pelaku Bisnis Kopi
Berdasarkan data troffin, Indonesia mengalami peningkatan kedai kopi sampai 300 persen. Nilai pasar kopi mencapai Rp 4,8 triliun per tahun.
”Kalau di wilayah Purwokerto, Kedai kopi sudah menjamur di wilayah kampus, pinggir kota atau tempat kerja dengan kualitas dan tema yang menarik,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya, pengelolan kopi menjadi lebih beragam. Bahkan sudah ada start up yang bergerak di bidang kopi. Salah satunya kopi kenangan yang memliki cita rasa mirip kopi berlabel internasional.
Perkembangan pesat kopi ini menjadi acuan untuk mendorong pengembangan perkopian di wilayah eks Karesidenan Banyumas.
Bahkan Kamis (14/10) nanti, Kantor Perwakilan BI Purwokrto akan mengadakan acara “Nyeruput Kopi” bersama Pemkab Banjarnegara. Ada sekitar 2 ribu petani Dieng yang akan mengikuti acara ini.
Baca Juga : PNM Banjarnegara Kembangkan Kopi Gununglangit
Selain itu, Kantor Perwakilan BI Purwokerto juga menjalankan program menanam 1 juta pohon kopi di sekitar Dieng. Hal ini sebagai bentuk kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia mendorong pengembangan kopi di wilayahnya.
Kopi Lokal
Dalam kegiatan ini, di perkenalkan juga sejumlah kopi lokal berkualitas di wilayah eks Karesidenan Banyumas. Antara lain kopi Kailasa dan Kasmarandana binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto bekerja sama dengan Pemkab Banjarnegara.
Kemudian kopi Gunung Slamet binaan Dinas pertanian dengan Kementrian Koperasi UMKM.
”Namun kualitas kopi harus di imbangi cara penyajian yang tepat. Mulai dari cara menggiling, rasio dan temperatur air. Hal ini yang akan kita pelajari dengan mbak Jesslny untuk menemukan titik penting minum kopi,” ujarnya.
Kegiatan Home Brewing Class ini di ikuti oleh 200 peserta. Terdiri atas pimpinan dan staf instansi pemerintah, pimpinan perbankan, dan pelaku UMKM kopi.
Kegiatan ini harapannya menjadi edukasi bagi penikmat kopi agar lebih mengetahui kopi, sehingga memaksimalkan kualitas kopi yang di nikmati.(mg02-7)