PURWOKERTO – Layanan angkutan umum Buy The Service (BTS) secara gratis dalam waktu dekat akan mulai beroperasi.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, Agur Nur Hadie menuturkan, saat ini bus BTS telah siap untuk beroperasi sekitar akhir November atau paling lambat awal Desember.
”Armada bus Buy The Service saat ini sedang dibuat. Kemungkinan pekan terakhir November ini sudah mulai jalan kalau busnya sudah jadi,” terangnya.
Saat ini sarana pendukung sedang di bangun. Misalnya halte, pagar, dan perangkat lainnya. Armada bus yang telah di siapkan sebanyak 52 unit.
Terdapat 3 koridor yang akan di lalui angkutan umum BTS. Jalurnya yang akan di lewati antara lain Pasar Pon, Baturraden, Notog, kawasan kampus di Purwokerto, pusat-pusat bisnis sampai antar kota.
Naik bus BTS ini juga tidak di pungut biaya alias gratis untuk seluruh masyarakat. Walaupun gratis, masyarakat tetap di biasakan untuk menggunakan kartu tab. Pada pintu masuk halte sendiri akan di sediakan palang kartu Tab.
Perbedaan antara bus Transjateng dengan bus BTS adalah bus BTS memiliki jadwal operasional yang disiplin, gratis, memiliki aplikasi untuk mengecek perjalanan bus, serta banyak keuntungan dan kemudahan yang lain.
”Bedanya bus Transjateng tidak ada jadwal pasti. BTS ada jadwal pasti dan ada aplikasinya. Ada pengatur jarak, pemantau kecepatan. Bus pasti jadwal, pasti bisa aman dan nyaman,” jelasnya.
Jadwal operasional sendiri rencannya akan di mulai dari pukul 05.00 hingga 21.00. Sedangkan jalur yang akan di lewati tidak menggunakan jalur khusus, seperti bus Transjakarta.
Bus BTS tetap melalui jalan umum. Namun, Agus menuturkan tidak menutup kemungkinan akan menggunakan jalur khusus ke depannya.
Pengelolaan
Pada dasarnya, pengelolaan bus Buy The Service ini tidak di pegang oleh Dinas Perhubungan. Namun pengelolaan angkutan mulai dari bus, staf yang bekerja, supir, administrasi sampai satpam di kelola oleh pihak konsorsium.
Pihak konsorsium atau pemenang tender dalam pengelolaan ini adalah PT Banyumas Raya Transportasi. Pengelolaan yang di pegang oleh perusahaan transportasi tetap mendapatkan pengawasan dari Kementerian Perhubungan.
Dalam bus BTS sendiri akan di pasang CCTV untuk memonitor konsorsium, mulai dari pelayanan, kecepataan busnya dan sikap supir yang mengemudi.
Agus Nur Hadie kembali menjelaskan, tujuan di adakannya bus BTS ini untuk merubah mindset masyarakat agar berindah ke angkutan umum dari pada ke angkutan pribadi.
Pengadaan aplikasi pun akan memudahkan masyarakat untuk memonitor pelayanan bus dan mendapatkan informasi terkait jadwal operasional bus.(mg01-7)