PURWOKERTO – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menjadi tuan rumah musyawarah besar BEM se-Banyumas Raya, Selasa (30/11).
Musber yang berlangsung di Auditorium Uhkuwah Islamiyah ini di buka Rektor UMP Dr Jebul Suroso. Delegasi yang hadir kebanyakan langsung dari Presiden BEM masing-masing perguruan tinggi dan sejumlah pengurus (kabinet).
Presiden BEM UMP, Ilyas Rosyid mengatakan, agenda Musber BEM Banyumas Raya ini, di antaranya menyiapkan wadah pergerakan mahasiswa yang lebih solid dan kuat.
Baca Juga : Perkuat Jaringan Internasional, UMP Jajaki Kerjasama dengan Kerajaan Arab Saudi
Pasalnya semua komponen yang berbeda-beda ini pada ujungnya akan membentuk dan menyatu menjadi satu komponen yang besar BEM se-Indonesia maupun komponen lain dalam wadah yang sudah bersifat nasional.
”Kita (BEM-red) juga ingin meniru komponen yang terbentuk di Indonesia. Kita mulai dengan dari komponen yang kecil di BEM Banyumas Raya,” katanya.
Mengembangkan Karakter
Rektor UMP Dr Jebul Suroso dalam sambutannya menyampaikan, di era digital ini, BEM harus memiliki dan mampu mengembangkan karakter ‘Beyond Enlighting Moving’. Ada tiga hal mendasar yang menjadi karakter Beyond/borderless.
Yakni pertama, pengurus BEM harus mampu melewati batas, bebas dalam berpikir dan berkreasi serta berinovasi dalam kebaikan dan kemanfaatan.
Baca Juga : Dosen UMP Raih Penghargaan di Bidang Ilmu Pengetahuan
”Enlighting yaitu menjadi pencerah masyarakat dalam kehidupan berbangsa bernegara, dan moving, mahasiswa harus bergerak melahirkan karya, menyalurkan bakat, dan menebar manfaat,” kata rektor dalam sambutannya.
Menurutnya, mahasiswa harus memiliki cara yang lebih elegan, saat menyampaikan aspirasi.
Mereka harus mampu membangun sinergitas dan tetap menjadi pelopor pergerakan mahasiswa. Sinergitas ini harus bisa dilakukan bukan hanya di wilayah Banyumas Raya saja. Namun dengan berbagai jaringan BEM se-Indonesia.
”Dalam melakukan pergerakan yang memungkinkan orang tertarik ke Banyumas Raya. Yakinkan orang datang ke Banyumas untuk belajar di Banyumas. Saat mereka sudah datang ke sini (Banyumas Raya), maka semakin besarlah kita,” jelasnya.
Kepala Kesbangpol Banyumas, Setia Rahendra hadir mewakili bupati menyampaikan, melalui representasi BEM, jati diri mahasiswa yang memiliki tiga fungsi harus bisa di jaga dan terus di kawal. Tiga fungsi itu, yakni sebagai agen penyampai kebenaran, agen perubahan dan penerus masa depan bangsa.
”Mahasiswa itu tidak akan terlepas dari sejarah pergerakan mahasiswa Indonesia dalam ikut mengubah sejarah kekuasaan dan perjalanan demokrasi. Maka tiga fungsi mahasiswa harus tetap bisa di jaga dan terus di perjuangkan,” katanya.(aw-7)