CILACAP – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, hujan lebat disertai dengan angin kencang yang sempat melanda di sejumlah wilayah Cilacap dalam beberapa waktu terakhir, masih rentan terjadi.
“Jadi untuk beberapa waktu terakhir, memang terjadi angin kencang yang melanda di beberapa wilayah, termasuk kejadian di Patimuan. Dan ke depannya, di beberapa wilayah Cilacap juga masih berpotensi terjadi,” kata Prakirawan Cuaca BMKG di Cilacap, Rendi Krisnawan, saat dimintai konfirmasi oleh SuaraBanyumas, Senin (17/2).
Disampaikan Rendi, dengan kondisi cuaca sekarang-sekarang ini, untuk potensi angin kencang di beberapa wilayah di Kabupaten Cilacap memang ada. Karena kecenderungan hujannya kerap terjadi pada saat sore hingga menjelang malam hari.
Dijelaskan, kecenderungan hujan di waktu sore terutama terjadi di wilayah Cilacap bagian utara, barat, tengah, lalu sebagian wilayah Cilacap bagian timur. Sedangkan untuk wilayah Cilacap bagian kota, terutama pesisir, itu kecenderungan hujannya pada malam dini hari sampai pagi.
“Jadi untuk wilayah-wilayah yang kecenderungan hujannya pada sore hingga menjelang malam hari, itu yang ada potensinya. Tetapi untuk wilayah Cilacap bagian kota, terutama pesisir, itu potensi terjadinya angin kencang kecil,” kata dia.
Angin kencang, lanjut dia biasanya diawali dengan kondisi cuaca panas terik dalam beberapa pagi hari. Lalu pada saat siang hari mulai tumbuh awan jenis cumulus, yakni awan yang bergumpal-gumpal.
“Lalu semakin siang, awan itu tumbuh berkembang menjadi awan cumulonimbus yang gumpalan awannya semakin besar, tinggi dan bentuknya seperti bunga kol. Warnanya hitam. Kemudian mendung pekat, muncul kilat dan petir, itu biasanya ada potensi terjadinya angin kencang disertai hujan lebat,” kata dia.
Lebih lanjut dijelaskan Rendi, bencana angin kencang sulit diprediksi. Namun demikian, secara umum gejala-gejala visualnya bisa dikenali melalui perkembangan cuaca tersebut.
Perkembangan cuaca yang demikian, lanjut dia tidak sertamerta akan terjadi angin kencang. Namun, kejadian angin kencang umumnya diawali dengan gejala-gejala itu.
Lebih Waspada
“Pada intinya, masyarakat perlu mengenali gejala-gejala secara umum tersebut, supaya ketika terjadi cuaca seperti itu jadi lebih waspada,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, hujan lebat disertai dengan angin kencang terjadi di Desa Cimrutu, Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap pada Jumat (14/2). Kejadian mengakibatkan kerusakan 7 rumah warga di sana.
Kasi Trantib Kecamatan Patimuan, Tukiman SH mendata, satu rumah roboh, satu rusak berat dan lima rumah lainnya rusak dingan. Satu rumah yang roboh tersebut milik keluarga Husen (37).
Pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Adapun kerugian materianya, total ditaksir Rp 27 juta.
Sementara itu, BPBD dan Dinsos Cilacap bergerak cepat melakukan penanganan. BPBD menyalurkan bantuan bahan bangunan rumah (BBR). Sedangkan Dinsos menyalurkan bantuan permakanan.
Sementara itu, bersama warga dan pihak terkait juga dilakukan upaya perbaikan rumah. Perbaikan ditempuh melalui kerja bakti. (tg-20)