CILACAP – Pelatih baru PSCS Cilacap, Frans Sinatra Huwae sudah sepekan ini tinggal di Cilacap.
Mantan pelatih Martapura FC itu sudah berada di Cilacap sejak Selasa, 25 Mei 2021. Ia rela terbang jauh dari bumi Kalimantan demi melatih tim Laskar Nusakambangan untuk menjadi lebih baik.
Ia menginginkan untuk bisa membawa skuad PSCS sukses bersaing di Liga 2 dan promosi ke Liga 1.
Hari kedua di Cilacap, pelatih Frans langsung turun ke Stadion Wijayakusuma, markas PSCS. Ia membimbing para pemain menjalani latihan perdana.
Sesi latihan secara intens dilakukan hingga saat ini. Asisten pelatih hingga pelatih kiper juga aktif berperan dalam sesi latihan sesuai tugasnya.
Dua asisten pelatih PSCS itu yakni Mohamad Yahya dan Maidiansyah. Kemudian PSCS mempercayakan pelatih kiper kepada Indrajaya.
Kini, legenda hidup Barito Putera itu sudah sepekan tinggal di Cilacap. Frans mengaku betah atau kerasan menikmati hidup di kabupaten yang berada di ujung barat daya Jawa Tengah itu.
“Orang lapangan di manapun tempat harus betah Mas,” kata Frans Sinatra, Sabtu (29/5/2021).
Ia menilai jiwa kekeluargaan di lingkungan PSCS cukup bagus. Manajemen hingga kepengurusannya juga sangat familiar.
“Pak Bambang (Ketua Umum PSCS) dan semuanya di sini familier. Saya sudah kenal lama dengan mereka. Yang pasti kekeluargaannya di sini luar biasa,” ujarnya.
Komunikasi
Frans juga memiliki komunikasi yang baik dengan para pemain. Ia juga terus membangun rasa kekeluargaan dengan mereka.
“Sejauh ini berjalan bagus dengan pemain. Saya mengharapkan mudah-mudahan bagus terus ke depannya. Karena kekeluargaan itu kan di atas segalanya,” kata dia.
(Baca Juga: Sambut Liga 2 2021, PSCS Cilacap Geber Latihan)
Pria kelahiran Kota Amuntai, Kalimantan Selatan ini juga sudah mulai mengenal kuliner Cilacap seperti mendoan.
“Kuliner di Cilacap, mendoan. Saya sudah pernah menikmatinya,” ujar dia.
Ia mengenal makanan itu langsung dari Ketua Umum PSCS, Bambang Tujiatno saat tiba di Cilacap.
“Saya sudah pernah diperkenalkan langsung sama Pak Bambang. ‘Ini mendoan yang terkenal di Cilacap’,” katanya, menirukan kata-kata Bambang Tujiatno.
Mendoan adalah makanan berbahan tempe yang dilapisi adonan, lalu digoreng setengah matang. Makanan ini lebih nikmat di santap saat masih hangat dan diolesi sambal kecap.
Kata mendoan dianggap berasal dari kata mendo yang artinya setengah matang.
Makanan khas ini berasal dari eks Karesidenan Banyumas, yakni mulai dari Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga sampai dengan Banjarnegara. (day-2)
Diskusi tentang artikel