PURWOKERTO-Dalam penanganan Covid-19, inisiasi DPRD Banyumas membuat Perda penanggulangan penyakit menular di awal-awal masa pandemi (Maret) yang lebih dikenal Perda Masker, termasuk langkah maju dan menjadi terobosan baru yang belum dilakukan daerah lain.
Penyusunan perda masker bisa diselesaikan dalam waktu satu minggu, dan setelah ditetapkan, langsung dipakai untuk penegakan protokol kesehatan, seperti perasi makser dan lainnya. Dampak positif banyak dirasakan, masyarakat menjadi taat dan tertib memakai makser dalam setiap aktivitas, terutama keluar rumah dan berkerumun.
“Tugas kita kan di antaranya untuk ikut menyelamatkan masyarakat. Kalau masyarakat aman, angka kesakitan rendah, otomatis perekonomian daerah juga akan membaik,” kata Ketua DPRD Banyumas, dr Budhi Setiawan.
Dalam kondisi seperti ini, perekonomian tetap harus jalan dan bangkit kembali. Namun masyarakat diminta jangan terlena. Masyarakat, katanya, harus membiasakan hidup berdampingan dengan Covid-19.
(Baca Juga : Penerapan Protokol Kesehatan Semakin Diperketat )
Ketua DPRD menilai, setahun terakhir ini, merupakan musibah non fisik yang teramat fatal, melampaui musibah dari bencana alam, karena berdampak ke semua sendi kehidupan.
“Orang dagang, kadang buka, kadang tutup, saya juga akui tidak mungkin bisa menutup. Untuk kinerja daerah juga terdampak, karena seperti ASN yang kerja WFH dan belanja birokrasi tetap harus dibayarkan, sementara output atau outcame tidak berimbang,” nilainya.
Karena anggaran untuk pembangunan turun, kata dia, ibaratnya tidak mengalami kemunduran atau jalan di tempat saja, dianggap sudah capaian kinerja di tengah kondisi pandemi. Dia menilai, angka kemiskinan dan pengangguran juga mengalami kenaikan.
“Maka sekarang (tahun ini), selain menekan angka kesakitan dan kematian, kita harus bisa lari cepat. Makanya tahun ini, alokasi untuk penanganan Covid-19, kita sepakati Rp 40 miliar saja. Tahun lalu terbelanjakan sampai Rp 70 miliar,” kata politisi dari PDI-P ini.
Bangun Kepercayaan Diri
Dia mendorong, jajaran eksekutif dan masyarakat untuk mulai kembali membangun kepercayaan diri, bangkit dari kondisi pandemi. Langkah yang bisa diambil, di antaranya harus berhemat.
“Tahun 2020, kalau bertinju, ibaratnya kita bertahan saja. Bekal pengalaman setahun ini, maka memasuki umur Banyumas ke-450 tahun, harus lebih semangat. Covid-19 tetap ditanggulangi, dan perencanaan pembangunan yang sudah dirancang dan belum terlaksana, tahun ini bisa dilaksanakan lagi,” pesannya.
(Baca Juga : Penegakan Hukum Covid-19, Ini Deretan Sanksi Tak Pakai Masker )
Sejumlah program infrastruuktur startegis yang tertunda tahun 2020, katanya, bisa dilanjutkan tahun ini. Seperti pembangunan jembatan Pegalongan, penyelesaian Jl Ir Soekarno, penghubung Jl Gerilya-Jl Jnederal Soedirman Purwokerto. Termasuk tempat pariwisata seperti Baturraden, pengembangan Bale Kemambang, dan kawasan GOR Satria Purwokerto.
“Ini akan kita evaluasi, mana saja yang bisa segera dilaksanakan, supaya tidak menjadi silpa (sisa lebih penggunaan anggaran), termasuk jika kegiatan di APBD perubahan, jika bisa dibahas dan dilaksanakan lebih awal, ya harus dilaksanakan,” pesannya.(aw-3)