BANYUMAS – Pemerintah Desa Singasari Kecamatan Karanglewas terpaksa turut memfasilitasi prosesi resepsi pernikahan secara sederhana dalam pernikahan warganya Nuriana dengan Asep Suryana, warga Tangerang, Provinsi Banten di balai desa setempat, Selasa (22/9) siang. Sebab, rombongan pengantin dari luar daerah tersebut enggan melakukan rapid test.
Kegiatan ‘Mantu Dadakan’ ini diadakan untuk mengantisipasi potensi penularan virus korona yang ada saat ini. Apalagi rombongan pengantin laki-laki yang berjumlah 10 orang ini berasal dari luar kota dijemput oleh petugas gugus Covid-19. 10 orang rombongan keluarga pengantin laki-laki ini berasal dari Tangerang ini tiba di Banyumas Selasa (22/9) pagi.
“Setiba di Banyumas memang rombongan enggan menjalani rapid test sebagaimana dianjurkan tim satgas covid-19. Makanya untuk keamanan semuanya dan permintaan warga, tamu dari luar kota ini ditempatkan di balai desa ini,” jelas Joko Siswantoro, perangkat desa Singasari.
(Baca Juga : Dua Pejabat Dinas di Banyumas Positif Covid-19 )
Ijab Qobul Dulu
Sementara untuk prosesi ijab qobul pernikahan telah digelar terlebih dulu di rumah keluarga pengantin perempuan yaitu keluarga Mujadid pagi hari. Setelah ijab qobul pengantin diboyong ke Balai Desa Singasari. Di balai desa inilah prosesi resepsi sederhana berisi sambutan keluarga, serah terima pengantin dan syukuran pernikahan dilaksanakan.
“Untuk keluarga rombongan pengantin memang kita jemput terlebih dulu dari Ajibarang. Jadi kita perlakukan ketat dengan kondisi seperti ini,” kata Zaenal Arifin, salah satu petugas tim gugus penanganan covid-19 Desa Singasari.
Sesuai dengan kondisi yang ada sekarang yaitu zona orange inilah, prosesi ini dikawal petugas dari Gugus Penanganan Covid Kecamatan Karanglewas, TNI-Polri, BPBD dan sejumlah pihak terkait. Protokol kesehatan pun diberlakukan ketat dalam prosesi tersebut mulai dari pembatasan warga, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, pemakaian hand sanitizer dan menggunakan masker.
Kepala Desa Singasari, Isro mengatakan berbeda dengan rombongan pengantin laki-laki, untuk yang bersangkutan pengantin laki-laki memang telah datang terlebih dulu ke Singasari, lebih dari dua minggu sebelumnya. Ia juga telah menjalani tes cepat dan dinyatakan non reaktif.
“Jadi kita memang berlakukan secara ketat protokol kesehatan terkait dengan kondisi ini. Alhamdulillah dari kedua belah pihak sudah saling memaklumi kondisi ini. Kami berharap dari prosesi ini tidak ada hal yang tak diinginkan,” jelasnya.(K37-)