CILACAP – Penjual bendera merah putih, umbul-umbul dan aksesoris serupa menjamur di wilayah Kabupaten Cilacap, menjelang HUT ke-77 RI, atau dikenal Agustusan.
Masyarakat yang hendak membeli bendera merah putih tentu tidak akan kesulitan, karena mereka tersebar di hampir setiap wilayah Cilacap.
(Baca Juga: Sekolah Lapang Gempa Bumi, BMKG Edukasi Masyarakat Terkait Mitigasi Bencana)
Mereka itu umum menempati tempat strategis di tepi jalan raya dan kawasan ramai, termasuk di tepi jalur jalur selatan Jawa yang melintasi Kecamatan Karangpucung, Cimanggu, Majenang, Wanareja, hingga Dayeuhluhur.
Penjual bendera di tepi jalur selatan Jawa wilayah Karangpucung saja, ada dua penjual bendera. Seorang penjual memilih tempat di pertigaan utama kecamatan, dan satu lagi di wilayah Desa Ciporos.
Adapun satu penjual bendera lainnya di Kecamatan Karangpucung, menempati tepi jalan provinsi di Desa Sindangbarang. Jalan itu menghubungkan Karangpucung menuju ke Sidareja – Pangandaran.
Masing-masing penjual itu memajang sampel bendera dengan beragam ukuran dan model. Adapun stoknya, tetap disimpan di sejumlah karung plastik.
Seorang penjual di pertigaan utama Karangpucung, Oscar mengaku sudah berjualan sejak bulan Juli 2022.
Oscar mengaku warga Kabupaten Garut, Jawa Barat yang sedang mengais rezeki dengan berjualan bendera di Cilacap.
Omzet Penjual Bendera Jutaan Rupiah
Ia menjual bendera bersama rekan-rekannya dengan memilih tempat yang berbeda.
“Saya sudah bertahun-tahun menjual bendera di Cilacap setiap menjelang Agustusan,” kata Oscar.
Sementara itu, harga jual bendera itu disesuaikan dengan ukuran dan model.
Ia menjual bendera ukuran paling kecil Rp 15 ribu, sedangkan yang ukurannya pali besar Rp 180 ribu per buahnya.
Dia menceritakan, pembeli bendera dan umbul-umbul, umumnya merupakan warga sekitar. Sejumlah instansi di tingkat kecamatan maupun desa juga banyak yang membeli kepadanya.
Penjual bendera lainnya, Asep (40) mengatakan, bahwa omzet penjualan bendera cukup lumayan. Itu mengapa, ia sampai rela jauh-jauh datang ke Cilacap demi untuk berjualan.
(Baca Juga: Embung Sumingkir Tingkatkan Produksi Panen Padi)
Asep menceritakan pengalaman berjualan bendera pada tahun-tahun sebelumnya, ia bisa meraup pendapatan antara Rp 400 ribu sampai Rp 1 juta per hati.
Ia mendapatkan omzet harian tertinggi penjualan bendera merah putih itu saat sudah mendekati momentum HUT RI. “Mudah-mudahan omzet tahun ini juga bagus, sehingga bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarga di rumah,” katannya. (day-6)