CILACAP– Akses jalan kabupaten yang sempat terputus akibat tertimbun longsoran tebing di Desa Mandala, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, kini sudah dibuka. Para pengendara yang sempat harus memutar menggunakan jalan alternatif, kini sudah bisa melintasi jalan kabupaten tersebut.
Dibukanya akses jalan itu menyusul penanganan longsoran telah tuntas. Penanganan dilakukan dengan mengerahkan alat berat. Warga setempat dan pihak terkait juga bekerja bakti.
Petugas UPT BPBD Majenang, Basuki Rahmat mengatakan, penanganan tebing longsor selesai pukul 16.30 Wib. “Dengan selesainya penanganan, kendaran roda dua maupun empat, kini sudah bisa lewat,” katanya, dikonfirmasi SuaraBanyumas, Selasa (3/3) petang.
Operator alat berat dari BPBD yang mengerjakan pengerukan longsoran, Lukman Hidayat mengatakan, tuntasnya penanganan dalam dua hari tidak lepas dari kondisi cuaca yang mendukung. “Alhamdulillah sepanjang penanganan tidak turun hujan. Jadinya penanganan lancar,” kata Lukman, dikonfirmasi SuaraBanyumas, Selasa (3/3) petang.
Namun demikian, lokasi tebing yang longsor aktif dipantau oleh petugas BPBD maupun pihak terkait. Mengingat, kondisi tanahnya relatif labil, sehingga rentan mengalami pergerakan saat diguyur hujan lebat dan lama.
“Perkembangan tetap kami pantau. Dan warga kami imbau hati-hati bila tengah melintasi jalan di titik itu, tetutama saat terjadi hujan lebat dan lama,” kata Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Priyono.
Tuntasnya penanganan sejalan dengan target awal. Edi Sapto, sebelumnya mengatakan, penanganan longsor ditarget tuntas dalam dua hari.
Dampak Timbunan
Disampaikan dia, bahwa fokus utama penanganan yakni membuka akses jalan. Mengingat, dampak timbunan longsor mengakibatkan akses jalan di titik itu terputus.
Kepala UPT Pemeliharaan Jalan Majenang pada Dinas PUPR Cilacap, Indra Krisdiyanto mengatakan, ruas jalan yang tertimbun longsoran tebing merupakan jalan kabupaten penghubung Cikondang-Mandala. Kondisi ruas jalan di titik itu sifatnya tertimbun longsoran, sehingga kondisi jalan relatif masih utuh.
“Jalan sifatnya tertimbun longsoran. Ketika timbunan longsoran sudah dikeruk menggunakan alat berat, termasuk kerja bakti warga bersama pihak terkait, jalan bisa dilalui kembali,” kata Indra, saat dikonfirmasi SuaraBanyumas.
Diberitakan sebelumnya, hujan lebat yang melanda Sabtu (29/2) malam memicu terjadinya bencana tanah longsor di wilayah itu. Tebing setinggi 25 meter longsor dan menimbun jalan kabupaten. Akibatnya, akses jalan kabupaten ruas Cikondang-Mandala di titik itu terputus.
Terputusnya akses jalan akibat longsoran tebing menutup seluruh badan jalan setinggi 4 meter. Pejalan kaki, maupun pengendara sempat harus memutar menggunakan jalan alternatif dengan jarak tempuh lebih jauh.
Sementara itu, BPBD mengerahkan alat berat untuk mengeruk longsoran. Penanganan dimulai Senin (2/3). Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Priyono mengatakan, penanganan timbunan tanah longsor di ruas jalan kabupaten itu sekurang-kurangnya membutuhkan waktu dua hari. Penanganan untuk membuka akses jalan. (tg-52)