PUNGGELAN – Material tebing longsor sempat menutup akses jalan kabupaten di Desa Mlaya Kecamatan Punggelan selama 5 hari. Senin (13/1), akses Punggelan-Pandanarum tersebut akhirnya terbuka kembali setelah seluruh material dibersihkan dari badan jalan.
Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Arif Rahman mengatakan, tebing tersebut longsor pada Rabu (8/1) lalu dan memutus akses Kecamatan Punggelan dengan Kecamatan Pandanarum. Beruntung saat kejadian jalanan sedang sepi sehingga tidak ada korban jiwa. Pihaknya segera melakukan penanganan dengan mengirimkan alat berat beserta petugas dan dibantu sukarelawan.
“Evakuasi material longsor menggunakan alat berat berupa ekskavator milik BPBD dan DPUPR,” katanya.
Dikatakan, setelah material lumpur dibersihkan selanjutnya disemprot air menggunakan satu unit mobil pemadam kebakaran. Sehingga, badan jalan tidak licin dan benar-benar aman untuk dilalui kendaraan.
“Sebenarnya, akses sudah bisa dilalui sejak Minggu (12/1) siang, tapi hari ini baru tuntas dilakukan pembenahan oleh DPU serta kerja bakti warga setempat,” ujarnya. Proses pembersihan longsoran tersebut melibatkan petugas dan sukarelawan dari BPBD, DPUPR, Damkar, Tagana, masyarakat RAPI, Banser dan PLN.
Bupati Budhi Sarwono yang mamantau langsung di lokasi mengaku prihatin dengan adanya kejadian ini. Menurutnya, longsor ini terjadi untuk yang kedua setelah longsor Slatri di Jalan Provinsi. “Longsoran tebing di Mlaya ini lebih luas dibandingkan di Slatri sehingga butuh waktu lebih lama untuk membersihkannya,” kata Bupati.
Bupati mengimbau warga untuk selalu waspada saat berkendara, terutama saat turun hujan. Sebagian besar jalan di Banjarnegara berada di dekat tebing sehingga sangat rawan terjadi longsor. Pemkab Banjarnegara sudah mengantisipasi kejadian longsor dengan menyiapkan alat berat. “Kalau saya, lebih baik alat berat tidak terpakai artinya tidak terjadi bencana,” ujarnya. (K36-52)