BANJARNEGARA – Pemkab Banjarnegara akan menaikkan insentif bagi guru dan tenaga kependidikan honorer pada tahun 2020. Diharapkan, kenaikan insentif tersebut akan meningkatkan motivasi mengajar sekaligus menunjang kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan non-ASN.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Banjarnegara Noor Tamami saat pembukaan Konferensi Cabang PGRI Banjarmangu, kemarin.
“Pemkab Banjarnegara selalu memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan honorer. Karena itu, tahun ini insentifnya dinaikkan,” katanya.
Dijelaskan, untuk insentif honorer K2 dari Rp 800.000 naik menjadi Rp 1.000.000, honorer K2 B dari Rp 700.000 naik menjadi Rp 900.000, dan honorer nonkategori dari Rp 400.000 naik menjadi Rp 500.000.
Menurutnya, kebijakan Bupati Banjarnegara tersebut harus diapresiasi. Hal itu membuktikan Pemkab memperhatikan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan honorer. Meski insentif yang diterima per guru masih kecil, tapi patus disyukuri dan dimaklumi karena anggaran pemda yang terbatas.
“Dengan kenaikan insentif ini, diharapkan guru untuk melaksanakan tugas dengan penuh dedikasi, disiplin dan profesional,” katanya.
Pengurus Bidang Pemgembangan Karier PGRI Banjarnegara Subiarto menambahkan, guru dan tenaga kependidikan untuk selalu meningkatkan kompetensinya untuk menunjang karir. Kenaikan insentif bagi guru honorer diharapkan akan meningkatkan motivasi dalam mengajar dan serta tenaga kependidikan dalam menjalankan tugasnya.
“Harapan kami pemerintah pusat dapat mengangkat guru dan tenaga kependidikan sebagai ASN baik melalui jalur PPPK,” ujarnya.
Pada Konferensi Cabang PGRI Banjarmangu tersebut, terpilih secara demokratis Santosa Widiyatmoko sebagai ketua, Heru Prasetyo wakil ketua dan Sudaryono sebagai sekretaris. Pengurus baru tersebut akan membentuk tim formatur dan bermusyawarah untuk melengkapi kepengurusan. (K36-)