BANYUMAS-Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Banyumas menyatakan meski dikaratina karena dikonfirmasi positif terpapar Covid-19, namun 177 santri dari Ponpes Al Ikhsan Beji, Kedungbanteng kini dalam kondisi sehat. FKPP memohon dukungan dari semua pihak untuk pemulihan kondisi para santri dan tidak ada lagi klaster pesantren lainnya.
Juru Bicara FKPP Banyumas, Gus Enjang Burhanudin Yusuf menegaskan 177 santri di Ponpes Al Ikhsan Beji ini terkonfirmasi positif terpapar Covid-19 sesuai hasil tes swab yang keluar pada Selasa (24/11/2020). Ia berharap para santri ini bisa segera negatif dan bisa segera kembali ke pesantren.
“Kami terus berkoordinasi dengan satgas pesantren khususya melalui komunikasi di grup What’s App. Kami tekankan agar pesantren terus laksanakan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin sebagaimana sejak awal pandemi Covid-19 ini,” katanya.
Gus Enjang menegaskan dari awal pesantren di Banyumas telah ketat melaksanakan ‘Jogo Santri’, pemberlakuan protokol kesehatan hingga pembatasan sosial berskala ketat di lingkungan pesantren. Jikapun masih adanya santri terpapar Covid-19, sebagai orang yang beriman bahwa ini semua berasal dari Alloh. Covid-19 menyerang tanpa mengenal agama, status sosial dan sebagainya.
“Jadi dengan inilah kita semua wajib dan harus disiplin. Kita harus menyadari betapa Covid-19 ada di sekitar kita dekat dengan kita kita sema berkewajiban menjaga diri kita, orang lain khususnya ‘mbah-mbah sepuh’ (orang tua lansia) dan komorbid,” tegasnya.
(Baca Juga : FKPP Banyumas Tegaskan Santri Tetap Patuhi Prokes )
Kronologi Klaster Pesantren Beji
Terkait klaster Covid-19 Pesantren Al Ikhsan Beji, Gus Enjang menjelaskan kronologi papara Covid-19 di pesantren Beji. Dua hari sebelum ada berita duka meninggalnya salah satu pengasuh Ponpes Al Ikhsan Beji, KH Sodiq Al Mukhtar Al Hafidz yaitu Rabu (18/11), Gus Hamid dari Pesantren Al Ikhsan Beji telah berkoordinasi dengan FKPP. Adapun mendiang Kiai Sodiq awalnya menderita tifus sebelum terkonfirmasi positif terpapar Covid-19.
“Dijelaskan Gus Hamid kalau ada 81 santri mengalami anosmia (penurunan fungsi indera penciuman, red), serta batuk dan pilek,” katanya.
Kemudian, 81 santri tersebut dikarantina mandiri oleh tim gugus pesantren di MTs Al Ikhsan Beji. Setelah itu, oleh FKPP Banyumas, Pesantren Beji disarankan untuk berkoordinasi dengan tim gugus desa dan kecamatan setempat untuk penanganan selanjutnya. Dari screening yang dilaksanakan tim gugus Covid-19 Kecamatan Kedungbanteng itulah kemudian didapatkan 95 santri yang mengalami gejala mengarah ke Covid-19.
Setelah itulah untuk kebaikan santri dan semua pihak, akhirnya pihak FKPP Banyumas bersama pengurus pesantren langsung berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. Dengan koordinasi itulah diharapkan seluruh santri bisa mengikuti tes swab pada Rabu (18/11).
“Namun pelaksanaan tes swab itu sempat tertunda karena ada kabar duka meninggalnya Kyai Sodiq. Lalu proses itu baru dilaksanakan setelahnya dan dari 427 santri yang dilaksanakan tes swab, sebanyak 177 terkonfirmasi positif terpapar Covid-19,” jelasnya.(san-3)