PURWOKERTO – Sumiati (64), warga Desa Karangtengah, Kecamatan Baturraden mengadu ke anggota DPRD Banyumas, Selasa (31/12) lalu.
Janda empat anak ini mengadu ke Sardi Susanto, ketua Komisi 1 dari Fraksi PDI-P, karena anak ragilnya, Asri Nur Hijaroh (30) hilang tak ada kabar sejak menjadi pekerja migran di Malaysia sejak tahun 2004 lalu.
“Saya bisa kontak terakhir tahun 2006 lalu, kataya masih di Malaysia jadi pembantu rumah tangga. Setelah itu sampai sekarang sudah tidak bisa dihubungi,” katanya saat ditemui Sardi.
Menurutnya, Nur Hijaroh pergi menjadi pekerja migran melalui PJTKI PT Satria Parangtritis Purwokerto, melalui penyalur Broto, warga Karangpucung. Anaknya berangkat keluar negeri sejak lulus SMP, berumur 16 tahun.
Sejak itu sampai sekarang, juga belum pernah mengirimkan uang hasil kerjanya. Bahkan, informasinya, kata dia, nama di paspornya sudah berganti nama.
“Saat kerjanya sudah 20 bulan, sempat ngabari mau kirim uang, terus saya bilang jangan kirim, uangnya dikumpulkan saja untuk biaya sekolah nanti. Karena dua tahun kan kurang empat bulan, saya minta dia pulang untuk meneruskan sekolah. Namun sejak itu sudah tidak bisa dihubungi lagi,” ceritanya.
Melacak
Setelah hilang kontak, dia mengaku sudah pernah mengadu ke DPRD melalui Komisi D, dua tahun lalu. Kemudian ke Dinas Tenaga Kerja. Bahkan sampai ke Jakarta ke Kementrian Tenaga Kerja bidang penyaluran TKI dan kantor BPNP2TKI sampai tiga kali. Namun, katanya, semua tidak direspon positif.
“Karena saya bingung mau kemana lagi, terus saya mau menemui Pak Sardi, karena dia kebetulan wakil rakyat berasal dari Baturraden. Siapa tahu bisa dibantu melacak keberadaan anak saya dan disampaikan ke pemerintah,” harapnya.
Sardi mengatakan, karena komisinya tidak terkait langsung menangani masalah ketengakerjaan, ia mengantarkan untuk bisa ketemu dengan Komisi 4. Meski tidak menangani langsung, namun ia tetap berjanji akan berusaha mengawal agar keberadaan Nur Hijaroh bisa terlacak.
“Karena ibu ini sudah mengadu kemana-mana, dan belum ada kabar yang baik soal anaknya, mudah-mudahan nanti lewat Komisi 4 dan kita komunikasikan dengan dinas terkait, ini segera bisa ditangani dengan cepat. Kasihan dia lebih dari 15 tahun tidak tahu keberadaan anaknya di Malaysia, atau sudah pindah ke mana,” katanya. (G22-37)
Diskusi tentang artikel