Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Banyumasiana Banyumas

Antisipasi Gagal Panen, Petani Kendalikan Burung dan Tikus

Senin, 20 Januari 2020
Topik Banyumas
A A
USIR BURUNG: Anak-anak petani di Desa Ajibarang Kulon, Kecamatan Ajibarang mengusir burung di lokasi persawahan desa setempat kemarin.

USIR BURUNG: Anak-anak petani di Desa Ajibarang Kulon, Kecamatan Ajibarang mengusir burung di lokasi persawahan desa setempat kemarin.

BANYUMAS-Petani di wilayah Desa Ajibarang Kulon, Kecamatan Ajibarang direpotkan dengan serangan burung, tikus dan minimnya air. Pasalnya di Bulan Januari ini, justru intensitas hujan cenderung rendah.

Kelompok Tani Sri Ayu, Desa Ajibarang Kulon, Kusnaini mengaku kerepotan ketika sekawanan burung serta tikus menyerang areal persawahan mereka. Padahal sebagian padi yang ditanam sedang bernas.

“Sementara yang baru saja menyebar benih juga mengalami kekurangan air. Karean seminggu terakhir tak hujan. Bagi yang baru saja ditanam, juga pertumbuhannya terhambat,” jelasnya.

BacaJuga

Beri Ketetapan Hukum Tanah Bekas Kawasan Hutan, Lahan Seluas 5,46 Hektar Bakal Jadi Milik Perorangan

Dukung Keputusan Muspimwil, DPC PKB Banyumas Tegaskan Tolak Full Day School

Untuk mengatasi serangan hama burung, Kusnaini selama 10 hari terakhir berjaga rutin di sawah. Hal dilaksanakan untuk mengantisipasi gagal panen akibat serangan hama burung dan tikus. Menggunakan berbagai media pengusir tikus, petani secara rutin melaksanakan penjagaan terhadap padi mereka.

“Apalagi biaya untuk menanam sudah keluar cukup tinggi sehingga kalau tidak ditelateni menjaga maka bisa gagal panen. Makanya secara bergantian kita berjalan di sawah untuk mengusir burung dan juga kawanan tikus,” ujarnya.

Selain rendahnya intensitas hujan, petani desa setempat juga tengah menghadapi masalah karena kerusakan infrastruktur saluran irigasi Susukan yang rusak di sejumlah titik. Kebocoran saluran irigasi ini membuat aliran air dari hulu ke hilir irigasi pertanian membuat tak optimal.

Irigasi Susukan merupakan saluran irigasi sepanjang 1500 meter yang membentang dari Desa Pandansari hingga Ajibarang Kulon. Irigasi ini mengaliri areal sawah seluas 70 hektar dan lebih dari 100 kolam ikan di Dusun Tambakan, Desa Ajibarang Kulon.

”Makanya ketika saluran irigasi bermasalah maka petani dan pembudidaya ikan berteriak karena pasokan air tak sampai ke hilir. Padahal untuk keberlangsungan pertanian dan peternakan, keberadaan air sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Warga Ajibarang, Warsono juga menyayangkan dengan kecilnya debit air di irigasi Susukan saat ini. Apalagi dengan kecilnya debit ini, sampah-sampah yang dibuang warga secara sembarangan banyak yang mengapung. “Kelihatan sangat kumuh dan kotor. Makanya ke depan perlu dipikirkan juga soal sampah ini,” jelasnya.(K37-)

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Ponpes Zam Zam Cilongok Kebakaran

Selanjutnya

Empat Tokoh Agama Jadi Nama Jalan

Artikel Lainnya

Wabup Lintarti Harap PC Ansor Banyumas Bersinergi Wujudkan Daerah Nyaman dan Berakhlak

Warga Sikapat Protes Hasil Ujian P3D, Diduga Ada Kecurangan dan Desak Batalkan Hasil Ujian

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In