BANYUMAS-Petani di wilayah Desa Ajibarang Kulon, Kecamatan Ajibarang direpotkan dengan serangan burung, tikus dan minimnya air. Pasalnya di Bulan Januari ini, justru intensitas hujan cenderung rendah.
Kelompok Tani Sri Ayu, Desa Ajibarang Kulon, Kusnaini mengaku kerepotan ketika sekawanan burung serta tikus menyerang areal persawahan mereka. Padahal sebagian padi yang ditanam sedang bernas.
“Sementara yang baru saja menyebar benih juga mengalami kekurangan air. Karean seminggu terakhir tak hujan. Bagi yang baru saja ditanam, juga pertumbuhannya terhambat,” jelasnya.
Untuk mengatasi serangan hama burung, Kusnaini selama 10 hari terakhir berjaga rutin di sawah. Hal dilaksanakan untuk mengantisipasi gagal panen akibat serangan hama burung dan tikus. Menggunakan berbagai media pengusir tikus, petani secara rutin melaksanakan penjagaan terhadap padi mereka.
“Apalagi biaya untuk menanam sudah keluar cukup tinggi sehingga kalau tidak ditelateni menjaga maka bisa gagal panen. Makanya secara bergantian kita berjalan di sawah untuk mengusir burung dan juga kawanan tikus,” ujarnya.
Selain rendahnya intensitas hujan, petani desa setempat juga tengah menghadapi masalah karena kerusakan infrastruktur saluran irigasi Susukan yang rusak di sejumlah titik. Kebocoran saluran irigasi ini membuat aliran air dari hulu ke hilir irigasi pertanian membuat tak optimal.
Irigasi Susukan merupakan saluran irigasi sepanjang 1500 meter yang membentang dari Desa Pandansari hingga Ajibarang Kulon. Irigasi ini mengaliri areal sawah seluas 70 hektar dan lebih dari 100 kolam ikan di Dusun Tambakan, Desa Ajibarang Kulon.
”Makanya ketika saluran irigasi bermasalah maka petani dan pembudidaya ikan berteriak karena pasokan air tak sampai ke hilir. Padahal untuk keberlangsungan pertanian dan peternakan, keberadaan air sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Warga Ajibarang, Warsono juga menyayangkan dengan kecilnya debit air di irigasi Susukan saat ini. Apalagi dengan kecilnya debit ini, sampah-sampah yang dibuang warga secara sembarangan banyak yang mengapung. “Kelihatan sangat kumuh dan kotor. Makanya ke depan perlu dipikirkan juga soal sampah ini,” jelasnya.(K37-)