PURWOKERTO – Pemeriksaan swab massal yang difasilitasi Pemkab Banyumas diawali untuk kalangan ASN dan 50 anggota DPRD, Rabu (1/7).
Pemeriksaan dilakukan di dua lokasi, yakni di komplek ruang kerja wakil bupati dan di ruang tunggu gedung DPRD. Target untuk ASN dan wakil rakyat, sebanyak 200. Sedangkan target keseluruhan yang akan diambil sampel sebanyak 4.000 orang untuk waktu 20 hari ke depan.
“Kita akan ambil sekitar empat ribu sampel secara acak selama 20 hari, dengan rata-rata 200 sampel kita ambil dalam satu hari dengan pertimbangan melihat kemampuan laboratorium yang ada di Rumah Sakit Margono Purwokerto,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto di sela pemeriksaan swab.
Selain ASN dan wakil rakyat, kata dia, sasaran lain seperti warga yang berada di pasar, toko modern, masjid, serta masyarakat yang memiliki risiko tertular Covid-19.
“Ada prioritas warga mana yang akan kita ambil sampel, terutama yang punya risiko. Misal mereka yang sudah berusia di atas enam puluh tahun, yang punya penyakit bawaan, juga bagi mereka yang punya riwayat perjalanan dari daerah PSBB atau zona merah,” ujar Sadiyanto.
Lebih lanjut dia mengatakan, jika dalam pemeriksaan swab tersebut ada yang positif, pihaknya sudah menyiapkan sekitar 150 tempat tidur di beberapa rumah sakit, yang nantinya akan digunakan sebagai ruang isolasi. Namun untuk mereka yang masuk kategori OTG, tapi hasil swab-nya positif dan kondisi fisiknya sehat telah disiapkan rumah karantina di Baturraden.
“Kita berharap hasilnya negatif semua. Namun kalau memang ada yang positif, sudah kita siapkan ruang isolasi,” katanya.
Dievaluasi
Sadiyanto menjelaskan, hasil dari pemeriksaan swab massal tersebut nantinya akan dievaluasi oleh pemkab dengan menggandeng tim ahli dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman. Hasil tes ini sekaligus sebagai syarat untuk bisa masuk kondisi normal, jika hasil banyak yang negatif.
“Nantinya kita evaluasi, kondisi penyebaran covid-19 di Banyumas seperti apa, ini yang akan menentukan langkah kami kedepan untuk menekan penyebarannya,” tuturnya.
Pihaknya telah menyiapkan 135 petugas yang melayani swab massal dalam waktu 20 hari. Digambarkan, untuk satu orang pengambil swab harus dilakukan tiga petugas.
Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono yang juga ikut pemeriksaan swab, mengaku perlu dilakukan upaya sistematis untuk menekan penyebaran Covid-19, salah satunya pemeriksaan swab.
“Pas saya di swab, saya si happy-happy saja gak takut lah, tapi kan kita tidak tahu kondisi kita seperti apa, karena saya dan Pak Bupati juga banyak berinteraksi dengan banyak orang. Makanya Pak Bupati memerintahkan agar dilakukan swab massal dengan target empat ribu orang,” kata Sadewo.
Lebih lanjut dia mengatakan, upaya pencegahan dari masyarakat juga wajib dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya dengan tidak berkeruman, jaga jarak dan wajib menggunakan masker.
“Yang perlu diperhatikan, new normal itu bukan berarti bebas, masyarakat tetap patuh protokol kesehatan. Kita tahu saat ini Banyumas sudah masuk zona hijau, sudah jadi percontohan di Jawa Tengah bahkan nasional untuk penanganan Covid-19, jangan sampai menjadi zona merah lagi, kita semua harus konsisten,” pinta Sadewo. (G22-1)