PURWOKERTO – Pemerintah Kabupaten Banyumas tahun ini akan menambah jumlah pusat daur ulang (PDU) dan hanggar untuk mengatasi masalah sampah.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas Suyanto, saat ini jumlah PDU di Banyumas baru ada 14 unit. Antara lain di Kelurahan Tanjung dan Bobosan. Masing-masing PDU mampu mengolah sampah antara 3 hingga 4 ton atau satu truk sampah.
Sedangkan jumlah hanggar baru ada 5 unit. Kelima hanggar itu mampu mengolah hingga hingga 15 ton sampah per hari. “Jadi kelurahan atau desa yang belum memiliki PDU, sampahnya masuk hanggar,” katanya.
Suyanto menambahkan, pada 2020 pemerintah kabupaten akan membangun dua PDU lagi di Kelurahan Sokanegara dan Grendeng dan tujuh hanggar. Ketujuh hanggar itu akan dibangun di Kecamatan Sokaraja, Banyumas, Baturraden, Cilongok, Rawalo, dan Karanglewas.
“Saat ini sedang proses lelang,” kata dia.
Lebih lanjut Suyanto mengatakan, keberadaan PDU sudah menjadi kebutuhan di masing-masing kelurahan, terutama di Kota Purwokerto. “Kalau tidak punya
PDU pusing juga mau dikelola ke mana. Yang tidak memiliki PDU, masuk hanggar,” katanya.
Pemilah Sampah
Selain menambah PDU dan hanggar, pemerintah kabupaten juga sedang melakukan uji coba mesin pencacah dan pemilah sampah organik dan unorganik. Kedua
mesin ini diuji coba di halaman belakang rumah dinas Bupati Banyumas, Sabtu (18/1).
Uji coba ini akan dilakukan selama 30 hari. Kapasitas sampah yang diolah sekitar 1,5 ton. “Kalau ini jalan akan diterapkan di PDU. Sebenarnya, PDU sudah ada mesin ini. Hanya paling nanti tinggal mengganti elemen yang di dalam mesin,” kata Suyanto.
Mesin pencacah dan pemilah diharapkan dapat mengatasi masalah sampah di masyarakat. Produksi sampah di Purwokerto saja mencapai 320 ton per hari,
sedangkan Kabupaten Banyumas mencapai 380 ton per hari.
“Kalau uji coba satu bulan mesin ini sukses akan diperbanyak. Pertama diuji coba disemua hanggar dan PDU dulu. Kalau efektif, saya akan beri tahu ke desa-desa,” kata Bupati Banyumas, Achmad Husein.(H60-37)