PURWOKERTO-Di era digital seperti saat ini jangan sembarang berbagi data digital berupa foto atau video digital ke publik melalui media sosial (medsos). Pasalnya data digital yang sudah mengunggah dan membagi data digital, maka akan sulit menghapusnya.
Dosen forensik digital Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) Purwokerto Wahyu Adi Prabowo menegaskan hal itu saat menyampaikan materi pelatihan dasar forensik digital bagi wartawan, dosen dan pegiat sosial, di Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) Purwokerto, Kamis (28/1/2021).
”Artinya kita masih bisa melacak jejak data yang sudah terhapus. Karena itu harus berhati-hati dalan memperlakukan data baik berupa foto, video maupun dokumen,” ungkap Adi.
Menurut Wahyu, di era digital saat ini, tips yang paling aman dalam memperlakukan data adalah tidak share atau membagi sesuatu ke publik melalui media sosial.
”Tips yang paling aman adalah tidak membagi atau share yang bersifat pribadi ke publik. Yang kedua, kalau memiliki media penyimpanan, tidak sembaranggan memberikan media penyimpanan ke orang lain,” papar Wahyu.
Dia mengingatkan agar hati hati dengan data digital karena saat ini sudah banyak sekali data-data digital beredar di medsos merupakan hasil editan bukan asli.
Demikian juga masyarakat untuk tidak gampang mengedit foto atau video untuk tujuan yang kurang baik. Sebab sekarang dengan teknologi digital juga bisa cek mana yang foto atau video yang asli dan palsu.
Ia mengatakan di era digital, orang perlu tahu tentang digital forensik. Kalau sudah tahu tentang digital forensik, atau pelacakan data digital, orang akan berhati-hati dengan data digital yang kita miliki.
Wahyu juga mengingatkan kepada masyarakat selain tidak share data yang bersifat privat, jangan membuang sembarangan, media penyimpanan yang tidak terpakai.
”Jangan membuang sembarangan flash disk atau HP yang ada datanya dan sudah rusak. Lebih baik kita hancurkan sekalian karena semua data yang sudah terhapus bisa dilacak. Jejak digital tidak hilang meski sudah dihapus,” ingat Wahyu.
(Baca Juga : Kasus Guru Kibarkan Bendera HTI Masih Didalami )
Praktik Melacak Data
Dalam pelatihan yang berlangsung sehari, pemateri memberikan peserta, materi dan praktek langsung tentang cara melacak data yang sudah terhapus di flash disk agar muncul lagi. Peserta juga diberi materi tentang membedakan foto asli dengan foto hasil editan.
”Materi yang disampaikan baru materi dasar.Kalau memang ada kesempatan, bisa diteruskan dengan pelatihan lanjutan,” kata Wahyu.
Seorang peserta pelatihan Tri Wuryaningsih mengatakan pelatihan dasar forensik digital yang diselenggarakan oleh IT Telkom sangat bermanfaat.
”Banyak hal yang didapat dari pelatihan ini. Kita jadi tahu ternyata jejak digital tidak bisa dihapus. Kapan pun bisa dilacak. Dengan pelatihan ini kita jadi lebih berhati-hati terutama dalam bermedia sosial,” paparnya. (sgt-3)