BANYUMAS-Balai Bahasa Jawa Tengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana akan membuat peta digital sastra lisan sebagai upaya konservasi bahasa dan sastra lisan daerah di Jawa Tengah.
Peneliti Ahli Madya Balai Bahasa Jawa Tengah, Ery Agus Kurnianto mengatakan saat ini tahapan untuk menjaga bahasa dan sastra lisan dari kepunahan ini sudah dilaksanakan. Tahapan itu antara lain pemutakhiran sastra lisan, penelitian vitalitas sastra lisan. Tahapan ini sudah mulai dilaksanakan di Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap.
“Dari hasil penelitian vitalitas akan dapat dinyatalan apakah suatu sastra lisan akan cukup hanya dikonservasi atau harus direvitalisasi. Selanjutnya diadakan konservasi sastra lisan berupa perekaman lewat media audiovisual,” jelasnya.
Selain itu juga akan dilaksanakan tahapan revitalisasi sastra lisan dengan cara pewarisan ke generasi muda melalui pelatihan. Untuk wilayah didasarkan pada hasil kegiatan pemetaan bahasa yang ada di Jawa Tengah.
“Ada lima wilayah Bahasa yaitu Bahasa Jawa Wonosobo, Bahasa Jawa Solo-Yogya, Bahasa Jawa Banyumas, Bahasa Jawa Tegal, Bahasa Sunda yang ada di wilayah Jawa Tengah,” katanya.
Dijelaskan Ery, selain untuk melindungi, melestarikan, dan mengembangkan, kegiatan ini akan bermuara pada terciptanya peta digital sastra lisan yang ada di Indonesia, terutama di Jawa Tengah. Munculnya peta digital akan menjadi media perlindungan sastra lisan dari kepunahan. Di samping menglobalkan sastra lisan yang selama ini hanya bersifat lokal.
“Karena fakta di lapangan menggambarkan bahwa banyak sastra lisan di Jawa Tengah berada dalam posisi mengkhawatirkan, yaitu kritis hampir punah, dan punah,” tandasnya. (K37-)