SEBANYAK 94 warga di wilayah eks distrik Sidareja, Kabupaten Cilacap yang terdampak banjir memilih untuk mengungsi. Sebagian menempati mushola Koramil Sidareja, dan lainnya di gudang TB Slamet dan kantor BUMDes Sidareja.
Terkait dengan pilihan untuk mengungsi, mereka punya alasan, sekaligus pertimbangan. Satu alasan paling utama mereka, adalah ranjang tidur.
Alasan itu pula yang disampaikan seorang pengungsi, Yuni (48), warga Dusun Cibenon, Desa Sidareja. Dia mengungsi di mushola Koramil Sidareja, bersama 41 warga lainnya.
Dia menceritakan, rumahnya sudah mulai tergenang air sejak Kamis (27/2) sore. Kemudian beberapa jam kemudian, secara perlahan genangan air mulai turun.
Namun malamnya, genangan air di rumahnya kembali meninggi. “Ketinggian genangan sampai sepinggang saya. Dan yang pasti, ranjang tidur saja sudah basah. Jadinya, malam itu juga, sekitar jam 20.00 Wib saya mengungsi,” kata Yuni saat ditemui di lokasi pengungsian, Jumat (28/2).
(Baca Juga: Hujan Lebat Picu Banjir dan Longsor di Majenang)
Senada dikatakan warga lainnya, Sadiah (50). Dia merasa sudah harus mengungsi, karena ranjang tidur di rumah sudah basah.
“Pertimbangan warga di sini, kalau terdampak genangan banjir memang begitu. Ukurannya ranjang tidur. Kalau ranjang tidur sudah basah, sudah tergenang, ya langsung mengungsi. Soalnya, kalau tetap di rumah, mau tidur di mana lagi?,” ujar dia.
Di lokasi pengungsian, mereka menumpang tidur. Kemudian siangnya, sebagian tetap berangkat kerja.
Bagi yang tidak, mereka mengecek keberadaan rumah, mengambil baju ganti dan sebagainya. “Setelah itu ya balik lagi ke pengungsian,” kata dia.
Bantuan
Di lokasi pengungsian, mereka menerima sejumlah bantuan. “Tadi siang diberi makan siang. Bantuan mie instan sama beras juga dikasih,” kata dia.
Tak hanya itu, sejumlah petugas dari BPBD, unsur TNI, Polri, sukarelawan, pemerintah kecamatan dan desa juga mengecek secara berkala. Dalam pengecekan itu, mereka bisa menyampaikan keperluan, atau kendala bila ada yang dialami.
Mengacu data BPBD, jumlah pengungsi banjir hingga Jumat sore sebanyak 94 jiwa. Mereka menempati tiga lokasi pengungsian yang sudah disiapkan BPBD bersama pihak terkait. Ketiga lokasi itu, yakni mushola Koramil Sidareja, gudang TB Slamet Sidareja, dan kantor BUMDes Sidareja.
Banjir genangan melanda wilayah itu sejak Kamis sore. Kepala Pelaksan Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto, melalui Kepala UPT BPBD Sidareja, Agus Sudaryanto mengatakan, wilayah terdampak banjir tersebar di tiga kecamatan. Banjir genangan di Kecamatan Gandrungmangu melanda Desa Wringinharjo. Kemudian banjir genangan di Kecamatan Kedungreja melanda Desa Bangunreja.
Wilayah terdampak banjir genangan terbanyak di Kecamatan Sidareja. Di kecamatan itu, banjir genangan dirasakan warga Desa Sidareja, Gunungreja, Tegalsari, Tinggarjaya, Sidamulya, dan Sudagaran.
“Total masyarakat terdampak banjir sebanyak 2.861 keluarga,” katanya ketika ditemui di kantornya, Jumat (28/2). (Teguh Hidayat Akbar-52)