PURWOKERTO – Universitas Wijayakusuma (Unwiku) Purwokerto melalui program Unwiku Peduli Covid-19 membagikan paket sembako untuk warga terdampak banjir di sejumlah titik di Banyumas dan Bumiayu. Selain itu, sivitas akademika juga memberikan masker untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unwiku, Dyah Retnowati mengatakan, pembagian sembako dilakukan secara maraton 2-4 November 2020. Bantuan melalui program Unwiku Peduli Covid-19 Tahap II kali ini menyasar sejumlah desa di Kecamatan Kemranjen dan Tambak yang mengalami bencana banjir.
“Unwiku Peduli Covid-19 ini merupakan lanjutan dari yang program sebelumnya. Kali ini kami memfokuskan untuk menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak banjir di Kemranjen dan Tambak, serta beberapa posko di Polsek Sumpiuh, Koramil Sumpiuh, Polsek dan Koramil Banyumas, Polsek dan Koramil Ajibarang, serta Polsek dan Koramil Bumiayu,” kata dia, Kamis (5/11).
(Baca Juga: Bantu Tenaga Medis, Unwiku Produksi dan Bagikan APD ke Puskesmas)
Dyah mengatakan, setiap wilayah mendapatkan bantuan 100 paket sembako, beras dan minyak goreng serta masker. Khusus untuk Kecamatan Tambak dan Kemranjen, bantuan ditambah susu, minyak kayu putih, pembalut serta popok.
Sebelum menyalurkan bantuan untuk warga terdampak banjir, pihaknya melakukan koordinasi dengan Forkompimcam serta BPBD Banyumas. Sehingga bantuan lebih tepat sasaran.
“Senin pekan depan, kami lanjut lagi menyalurkan bantuan di Kecamatan Nusawungu dan Kroya, Kabupaten Cilacap. Daerah ini juga terdampak bencana banjir,” ucapnya.
Dia menjelaskan, program Unwiku Peduli Covid-19 ini terwujud dari hasil donasi di lingkungan sivitas akademika serta masyarakat. Kegiatan ini telah berjalan sejak awal pandemi. Pada tahap pertama, pihak kampus melakukan sejumlah kegiatan sosial untuk membantu warga kampus, penyediaan rumah singgah untuk tenaga medis dan bantuan sembako untuk warga sekitar, memproduksi face shield serta membagikan masker.
“Ini tetap dilanjutkan karena kami sadar pandemi belum berakhir dan masih banyak mereka yang membutuhkan bantuan. Tapi untuk rumah singgah sekarang tidak menjadi prioritas,” ujarnya. (ns-2)