PURWOKERTO – Kabupaten Banyumas meraih juara pertama penghargaan Lomba Inovasi Daerah Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19, yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagari).
Dari tujuh kategori, Banyumas meraih sektor pasar tradisonal. Penghargaan diserahkan kepada Bupati Achmad Husein, di Gedung Sasana Bakti Praja Lt 3 Kemendagari Jakarta, Senin (22/6).
Hadiah yang diterima, selain piagam penghargaan, dari Kemendagri juga memberikan dana insentif daerah sebensar Rp 3 miliar. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Purwadi Santoso, selaku koordiantor penyiapan lomba inovasi dari Pemkab Banyumas mengatakan, dibandingkan daerah lain, inovasi sektor pasar tradisional isinya dinilai lebih lengkap.
Selain menampilkan tata cara pencegahan Covid-19, seperti memakai masker, cucui tangan dan menjaga jarak, dan ruang steril ada satu inovasi yang beda dengan daerah-daerah lainnya. Yakni penggantian uang baru yang steril baik dari pembeli dan penjual dari bank.
“Uangnya pembeli dan penjual diganti uang bank yang baru dan steril. Nanti di bank diurus lagi. Kita menggandeng Bank Jateng, sekaligus untuk penyimpanan uang kas daerah,” katanya, saat mendampingi bupati.
Selain Banyumas, yang diundang untuk menerima penghargaan, yakni Aceh Tamiang, Trenggalek, Sintang, Lembata, Seram Bagian Barat, Sumba Barat Daya, Nias, Sigi dan Jaya Wijaya masuk nominasi peraih penghargaan.
Menurut Purwadi, inovasi dari Banyumas nyumas masuk dalam 1.324 inovasi kabupaten dengan pembagian kategori tujuh sektor dalam lomba. Yakni pasar tradisional, pasar modern, terdiri mal dan minimarket, restoran, PTSP, tempat wisata dan transportasi umum.
“Kita unggul untuk sektor pasar tradisional. Kalau yang lain skornya tinggi tapi tidak sampai masuk nominasi satu sampai tiga,” tandasnya.
Kegairahan Daerah
Dia menyampaikan, lomba inovasi ini bukan semata melihat dari sisi lomba saja. Namun sebagai upaya pemerintah untuk memotret kegairahan daerah dan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19, dan upaya untuk pemulihan, terutama sektor ekonomi.
Dengan menggali ide dari masyarakat, katanya, pemerintah ingin mendorong masyarakat terbiasa dengan tatanan baru. Selain itu pra kondisi menuju produktif yang harus disiapkan, karena hingga vaksin ditemukan masyarakat harus beradaptasi dengan Covid-19.
“Kalau dari sisi pencegahan dan penanganan pasein Covid-19, Banyumas sudah maksiml, dan sekarang mulai turun dan menekati normal (zero). Kita sebagai aparatur negara tetap selalu mengingatkan masyarakat untuk taat menjalankan protokol kesehatan, namun kita juga terus mendorong untuk pemulihan semua sektor kehidupan, terutama sektor ekonomi,” katanya.
Tiga bulan di masa pandemi, nilai dia, semua sektor usaha baik skala kecil sampai besar terkena dampak. Harapannya, enam bulan ke depan ini smapai akhir tahun, mulai untuk menumbuhkan dan menggeliatkan lagi. Sehingga memasuki tahun 2021, diharapkan sudah kembali bangkit.
“Tugas kita (pemerintah) dan aparatur negara, selain terus mengingatkan soal protokol, juga mendorong kembali semua sektor untuk ergerak meskipun grafiknya masih melamban. Berbagai regulasi yang mendukung di masa new normal Covid-19, juga kita siapkan,” ujarnya. (G22-52)