PURWOKERTO-Kabupaten Banyumas menargetkan masuk lima besar, pada lomba anugerah indeks daya saing daerah (IDSD) tahun 2020, yang kembali diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Provinsi Jateng.
“Kita sudah masuk nominasi diurutan 10 dari 16 besar yang masuk nominator dinilai akhir. Setelah saya presentasi (paparan), dihadapan tim juri, mudah-mudahan masuk lima besar,” kata Bupati Achmad Husein, optimis.
Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banyumas, Purwadi Santosa mengatakan, pada sesi paparan atau presentasi kepala daerah yang masuk nominator 16 besar, presentasi dari Bupati Achmad Husein, Kamis lalu, dihadapan tim juri (zoom), cukup menyakinkan.
“Saat masuk tahap untuk penilaian akhir, Banyumas sudah masuk 10 besar dari 16 daerah yang masuk nominasi. Setelah bupati mempresentasikan secara online, kita optimis bisa masuk lima besar, bahkan mungkin tiga besar se-Jateng,” katanya, Sabtu (30/8).
Indek yang dinilai, katanya terdiri empat aspek, 12 pilar, 23 dimensi dan 97 indikator. Empat aspek terdiri, aspek penguat, aspek pasar, aspek sumber daya manusia dan aspek ekosistem inovasi.
Aspek penguat menyangkut pilar kelembagaan, infrastruktur dan perekonomian daerah. Aspek pasar menyangkut efisiensi pasar produk, ketenagakerjaan, akses keuangan dan ukuran pasar. Sedangkan aspek sumber daya manusia menyangkut kesehatan, pendidikan dan ketrampilan. Sementara aspek ekosstem inovasi terdiri dinamika bisnis, kapasitas inovasi, penelitian dan pengembangan serta kesiapan teknologi.
Menurutnya, hasil validasi tim juri provinsi dan tim dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kemenristek, total skor IDSD Banyumas 2,533. Terdiri aspek penguat dengan skor 3,57, aspek pasar 3,71, aspek ekonsistem inovasi 3,73 dan aspek sumber daya manusia 3,13.
“Setelah ada hasil validasi, kita diminta membuat laporan, juga dinilai lagi, terus ditambah terus hasil presentasi (paparan) bupati, nanti akan ketemu nilai skor akhir. Kita berharap pda nilai skor akhir ini bisa masuk lima besar,” tandasnya.
Percontohan
Lebih lanjut Purwadi mengatakan, hasil penilaian tingkat provinsi diangkat ke tingkat pusat untuk dinilai oleh tim dari BRIN Kemenristek bersama dengan daerah lain se-Indonesia. Untuk tingkat Jateng, diikuti oleh 35 kabupaten/kota. Untuk 16 besar yang berhak dinilai lebih lanjut.
“Tahun lalu, Jawa Tengah menjadi percontohan nasional, karena semua kabupaten/kota ikut semua lomba ini, dan tahun ini juga sama. Tahun lalu, tingkat provinsi Banyumas juara dua untuk aspek pasar. Karena penilaian per aspek diambil juara satu sampai tiga,” terangnya.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappedalitbang Kabupaten Banyumas, Jakarta Tisam menambahkan, total skor indek adalah lima. Posisi Banyumas sudah di atas angka tengah..
“Kalau tingkat provinsi sebatas anugrah penghargaan, tapi untuk tingkat nasional mungkin ada bonus tersendiri seperti dana isentif daerah atau yang lain,” katanya.
Lomba ini, di antaranya, kata dia, bertujuan untuk memetakan dan melihat secara nyata (berbasis data dan implementasi) terkait daya saing daerah. Sejak dilombakan oleh kemenristek/BRIN, tahun lalu, baru Jawa Tengah , seluruh kabupaten/kota ikut menjadi peserta. (G22-3)