PURWOKERTO – Ajang Banyumas Wera 2019 masih membutuhkan polesan agar memiliki nilai jual di pasar wisata. Sebab, karnaval yang menggantikan even Banyumas Extravaganza ini justru mengalami penurunan kuantitas ketika digelar Minggu (15/12).
Pengamat pariwisata Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Drs Chusmeru MSi mengatakan, Banyumas Wera adalah even untuk mendongkrak sektor pariwisata, yang salah satu indikatornya adalah peningkatan angka kunjungan dan lama tinggal wisatawan pada saat event itu digelar. Artinya, panitia, dalam hal ini Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabdpar) Banyumas, perlu melakukan persiapan yang matang.
“Pertama, even kemarin itu dari sisi kepesertaan masih perlu lebih banyak agar durasi bisa lebih lama. Perlu sosialisasi dengan waktu yang lebih lama, agar peserta bisa mempersiapkan diri secara maksimal. Dibanding tahun-tahun sebelumnya, peserta tahun ini lebih sedikit, hanya 50 peserta dalam 3 kelompok, A, B, dan C. Bahkan kelompok C dari instansi, hanya diikuti 7 peserta.” katanya, Senin (16/12).
Meski demikian, sambung Chusmeru, secara kualitatif ajang tersebut mengalami peningkatan kreativitas dan harmonisasi seni. Khususnya pada kelompok pelajar dan kecamatan.
Menurutnya, kelompok perwakilan kecamatan sejatinya memiliki potensi untuk dijual di pasar wisata. Dengan catatan, harmonisasi seni perlu dikembangkan, terutama untuk perpaduan busana, musik, dan tarian.
Biro Perjalanan
“Selain itu, sisi kreativitas juga perlu ditonjolkan, khususnya yang berkaitan dengan potensi alam, ekonomi, seni budaya, serta industri kecil dan industri kreatif dari masing-masing kecamatan,” ujarnya.
Dia menambahkan, hal terakhir yang perlu diperhatikan, Dinporabudpar Banyumas juga perlu menggandeng biro perjalanan, hotel, dan komunitas untuk mempromosikan dan menjual Banyumas Wera di pasar wisata. Dengan catatan, kalender event harus konsisten, tidak berubah waktunya di tengah jalan.
Terpisah, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, hasil dari even tersebut akan dipromosikan ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tujuannya agar dapat dimasukkan dalam Kalender Even Wisata Nasional.
“Hasil dari even ini, melalui video dan foto akan kami paparkan di Kementerian (Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) agar bisa masuk ke agenda wisata nasional. Disamping Festival Kentongan yang sudah dilirik terlebih dahulu,” jelasnya. (K35-60)