BANYUMAS – Lewat kebisingannya “Noise” Banyunoise berhasil menciptakan fenomena musik yang mengundangan perhatian. Bukan hanya dari kalangan masyarakat Purwokerto saja, namun melalui aksi-aksinya mampu mencuri perhatian bagi pegiat musik lain di luar Purwokerto untuk menikmati dan mengapresiasinya.
Fenomena itu terjadi bukan tanpa alasan. Karena Banyunoise hadir untuk menawarkan kultur yang baru bagi mereka yang merindukan progresifnya musik “avant garde”.
Perihal aktivitasnya sendiri Banyunoise tidak melulu soal pementasan saja, melainkan para awak yang ada di dalamnya melakukan aktivitas lain. Di antaranya yaitu workshop, diskusi, dan segala aktivitas lainya.
Mbanggel Festival
Belum genap usia satu tahun, kolektif Banyunoise berhasil menyelenggarakan perhelatan festival noise secara hybrid yaitu online dan offline.
Tentu ini menjadi agenda yang sangat menarik. Karena lewat ini lah Banyunoise lebih memperkenalkan noise ke khalayak umum sebagai identitas kolektif. Gelaran ini pun turut menghadirkan musisi atau seniman lintas daerah maupun lintas negara.
Adapun tema yang di angkat pada festival pertama ini “Mbanggel”. Mbanggel dalam istilah Banyumas yaitu menggambarkan situasi di mana Ketika kita menangkap seekor ular, ular tersebut akan menyerang balik. Menggunakan spirit Mbanggel tersebut, Banyunoise berani untuk mengadakan festival untuk kali pertamanya.
Festival yang di selenggarakan di dua tempat ini yang pertama secara online di siarkan di kanal youtube banyunoise untuk partisipan yang tidak bisa hadir di purwokerto. Sedangkan secara offline di selenggarakan di sebuah coffe shop di Purwokerto, yaitu Kopi Kebon. Untuk agenda serangkaianya mulai dari tanggal 12-13 november 2021.
Untuk penampil yang ikut berpartisipasi antara lain Purgist (polandia), Circuit Torture (Depok), SAABA (Tangerang), 505 (Purwokerto), Karnivulgar (Surabaya), Tusuk Lubang Telinga (Depok), P.T.R.K (Depok), Jaconoise (Berlin), WAHN (Solo), OTTR (solo), Kalasvvara (Purwokerto), STYD (Purwokerto), Hvft (Purwokerto).
Semua penampil tidak di tampilkan langsung dalam satu waktu. Melainkan di bagi menjadi 2 sesi, yaitu online pada 12 November 2021 dan sesi offline pada 13 November 2021.
Keseluruhan agenda tersebut gratis dan di buka untuk umum. Penonton yang menyaksikan secara offline datang ke Kopi Kebon menikmatinya dengan enjoy dan kondusif. Serta yang paling penting tetap menjaga protokol Kesehatan secara ketat karena acara berlangsung masih di tengah situasi pandemi.(*-)